Jumat, 19 Juni 2015

Ramadhan Yang Berbeda


Alhamdulillah, itu kata yang paling the first bangat kita ucapkan. Karena sampai detik ini Allah masih memberi nikmat sehat untuk berpuasa di bulan suci ramadhan ini. yapp, hari ini udah masuk hari ketiga melaksanakan puasa. Puasa 2 hari yang lalu tentunya kita berharap dapat diterima disisi Allah SWT. Amin.. J



Kedatangan bulan suci Ramadhan adalah satu hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh umat Islam se-dunia. Gak di Amerika, Afrika, India dll dll semuanya bergembira ria dan bahagia dengan kedatangan bulan suci Ramadhan ini. bagaimana tidak, bulan ini adalah bulan dimana diturunkannya kitab suci Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi umat Islam, bulan penuh berkah, bulan yang penuh dengan ampunan dll. Ramadhan memang bulan yang sangat istimewa dan nikmat rasanya. Yang paling nikmat adalah ketika waktu berbuka puasa. Huuu…subhanallah rasanya benar-benar nikmat. Hari-hari pun selalu disertai dengan lantunan bacaan ayat suci Al-Qur’an. pokoknya Ramadhan adalah bulan yang paaaling the best. Ahay…J

Tapi, hehe…ada tapinya ya. Bulan Ramadhan kali ini  rasanya  berbeda bagi saya. Perbedaannya bukan d karena gak nikmatnya puasa, bukan karena gak nikmatnya saat berbuka puasa dll. Tapi, yang bikin berbeda adalah awal Ramadhan tahun ini gak bersama dengan keluarga khususnya orang tua. Pada hal, ketika mengingat setahun yang lalu, Ramadhan itu semakin indah, semakin nyaman dan lengkap rasanya dengan keluarga tercinta. Memasuki 3 hari Ramadhan ini, orang tua, kakak, dan sanad keluarga yang lainnya serta kampung halaman selalu datang menghantui dan memanggilku untuk kembali menikmati Ramadhan ini dengan mereka. Tapi, sayang sejuta sayang tanggung jawab harus ditunaikan di perantauan ini yang menjadi salah satu alasan gak pulang kampung diawal Ramadhan ini. ketika senja mulai terbenam, teringat dengan Ibu yang sibuk menyiapkan ta’jil untuk berbuka puasa dan makan malam. Juga teringat dengan kamar tidur di rumah yang biasanya saya melantunkan bacaan ayat suci Al-Qur’an. ketika adzan Maghrib, teringat dengan semuanya.  Ibu, Ayah, kakak, tetangga, pokoknya SEMUANYA. Jikala dikumandangkan adzan isya, teringat tahun lalu saat saya selalu deg degan mau jadi imam tarawih dan ceramah. Jikalau selesai menunaikan shalat tarawih, teringat kebiasaan pulang shalat tarawih mampir makan bakso dulu sama kakak dan keponakan. Saat sahur pun tiba, huffttt disinilah rasa hampa dan sedih itu meluap tapi saya pendam. Gak ada nafsu makan, yang alasannya karena teringat keluarga setahun yang lalu sahur bareng. Tapi kali ini tidak,, sahur kali ini bareng dengan kakak-kakak Rumah Qur’an yang sudah saya anggap sebagai kakak sendiri. Mereka baik, lucu dan selalu menghibur dan membuat saya tertawa. Hehe…

Kalau dibandingkan dengan 3 tahun berturut-turut di MJH, Ramadhan bareng dengan sahabat-sahabat seperjuangan sang pearantau dari pelosok Sulawesi selatan. Gak pernah saya merasa sepi dan ingat keluarga sampai segininya. Gak pernah!!, yapp, mungkin itulah kekuatan kekeluargaan dengan anak-anak MJH. Mereka seperti saudara sendiri, kompak, dan keren-keren. Tapi saat ini pun, udah berpisah. Udah pada sibuk dengan urusannya masing-masing dan sulit untuk ngumpul-ngumpul lagi. Tapi gak apa-apalah, demi meraih cita-cita masing-masing.

Love you all may family. Father, mother, sister, grandfather, grandmother and hometown. Udah gak sabar pengen ketemu kalian L. And also in love with you all MJH boys. Missed by our togetherness at MJH for three years.

Saat ini, menunggu hari untuk terbang ke bulukumba ………ahay…Bulukumba, Balleangin I will return again. I wait two juli yes J..