Jumat, 30 Januari 2015

Puisi untuk Sahabatku


Sahabatku….
Aku disini duduk termenung mengingat masa lalu yag pernah kita lewati bersama
Melewati hari-hari yang indah bersama-sama
Kupandangi rumput bergoyang yang tertiup angin
Seakan dirimu hadir tersenyum diselah-selah rerumputan itu




Sahabatku….
Aku tidak pernah berhenti berfikir apa yang aku harus aku lakukan
Jika suatu saat nanti kamu pergi meninggalkanku
Bertahun-tahun kita bersama, melewati segala rintangan hidup
Yang datang seperti gelombang air laut

Sahabatku….
Kadang hati ini menjerit dan berteriak karenamu
Dalam setiap detik dalam hidupku, bayanganmu yang selalu hadir menemani hari-hariku
Jika suatu saat nanti kau pergi, biarkan aliran airmata ini jatuh sesukanya, biarkan dia mengalir, mengucap kata seindah-indahnya. Biarkan dia, karena airmata tak berarti sedih, airmata tak berarti duka, airmata adalah juga lambang bahagianya hati. Biarkan dia menemani kita di hari ini. Biarkan…..Karena dia memang hadir untuk ini.

Sahabatku…
Sungguh berat hati dan jiwa ini untuk berpisah denganmu
Ingat lah kata-kata yang pernah aku ucapkan untukmu
“kau berbeda dari yang lain”
Kau selalu teringat dalam setiap waktu berputar

Ingat !! Jangan lupakan semua kenangan yang pernah kita lalui bersama.

Rabu, 28 Januari 2015

MABIT Akbar, Kegiatan yang Bermanfaat


Setelah beberapa minggu tulisan dari saya sempat off alias libur dengan alasan hanya satu MALES. Males karena ngga ada cerita baru yang cocok buat saya sampaikan via tulisan. Tapi, saya sempat berfikir kalau males terus kapan jadinya nih tulisan dan kapan berkembangnya hobby nulis ini. so, dengan terpaksa dan sangat memaksakan diri untuk tetap nulis, nulis dan nulis. Katakan yesss buat rajin nulis dan katakan NO buat males nulis (prinsip) Lagian kan kalau males terus yang diikutin mau jadi apa nantinya? Mau jadi tukang kebun? Kalau mau jadi tukang kebun, ngapain merantau jauh-jauh ke Jakarta, toh di kampung juga luas kok lapangan pekerjaan kalau mau jadi tukang kebun mah.
Okey, kali ini judulnya adalah “MABIT AKBAR”

Beberapa minggu ini santri Rumah Qur’an Mulia (RQM) Jatisari, jarang mengadakan mabit lagi. Dengan alasan karena kakaknya (Guru ngaji mereka) beberapa minggu yang lalu dapat amanah dari  Kak Ayi Irfan yang sempat pulang kampung ke Cianjur untuk menemukan sang bidadarinya yang kini sudah menjadi bagian dalam hidupnya.  Amanah untuk menginap di Yayasan MJH untuk memastikan bahwa keadaan anak-anak bak-baik saja alias tidak terjadi apa-apa. Sementara Ustadz Firman juga sebagai pengasuh santri RQM Jatisari tidak pernah punya kesempatan lagi untuk menginap  di RQM Jatisari karena beliau harus menyetorkn hafalan dan Talaqi ke Syekh Ibrahim di Lemabaga Kaderisasi Imam dan Da’I (ELKID) puncak, Bogor. Dari beberapa minggu mabit sempat terputus, malam ahad kemarin diadakan MABIT akbar yang pesertanya adalah seluruh santri RQM Jatisari dan Jatimakmur. Dan total peserta adalah 33. Acara MABIT ini diketuai langsung oleh My Self J. Sempat bingung juga ya karena panitia dari RQM Cuma ber lima(saya, Kak Ahmad, Kak Firman, Kak Ziad dan Kak Jihad) dan dibantu oleh ketua Unit Pelaksana Teknis (UPT) Jatisari Ustadz Alwi. Akhirnya saya sempat berfikir untuk mengambil panitia bantuan dari Yayasan MJH. Harapannya terdiri dari 11 panitia dari MJH tapi nyatanya yang datang adalah 5 orang doang. Dikarenakan hari ahad mereka ada acara P3 (Program pengenalan profesi). Agak gimana gitu ya dengan bantuan panitia hanya 5 orang doang sedangkan tugas menumpuk yang rasanya tidak mungkin saya selesaikan dengan panitia RQM saja. Tapi, dengan keinginan yang kuat semuanya terlewatkan dan acara berjalan dengan lancar dan mulus tanpa ada kasar sedikit pun.

Acara MABIT akbar dimulai pukul 18.30 (ba’da shalat Ashar) dibuka dengan MC Ustadz Firman di Masjid Al-Ihsan Jatisari permai. Seluruh peserta duduk dengan rapih dan sangat kelihatan semangat mereka mengikuti acara mabit tersebut. Susunan acara yang dimulai dengan pembukaan dan lanjut dengan lomba per kelompok (menggambar, nyusun ayat dan bisik-bisik kalimat). Senang, gembira dan tertawa terbahak-bahak yang tentunya meramaikan acara malam itu. Dan selalu dihadirkan cemilan-cemilan yang bisa dikatakan mengenyangkan perut (Ubi jalar dan kacang tanah). Yah,,,ngga apa-apalah ya gak pake nasi. J. Acara pertama malam itu Alhamdulillah lancar. Kemudian dilanjutkan  bakar-bakar jagung tapi tidak semua peserta mengikuti acara tersebut karena udah pada teler dan setengah watt alias mengantuk. Bahkan ada yang tertidur pulas di area games (lomba). Acara bakar-bakar jagung para peserta bakar sendiri, ada yang mateng ada juga yang gak mateng tapi tetap dinyem nyem.. gak kenal istilah matang atau tidak intinya masuk ke dalam perut aja. after that, para peserta mabit tidur malam di dalam satu ruangan di dalam masjid. Tapi ada juga sih beberapa peserta yang tidur di teras masjid dan bahkan ada yang tidur di depan masjid (halaman masjid) dan itu adalah saya dan satu panitia dari MJH. Beralaskan karpet berwarna biru. Tapi nyenyak juga sih tidurnya. Yah..itulah kebersamaan ya. Semuanya berjalan dengan indah dan mulusJ. Jam dinding menunjukkan pukul 00.00. ada something yang membuat saya tidak bisa tidur, gelisah dan sangat gelisah. Untung aja waktu itu ada teman baik yang membantu dan rela untuk meminjamkan HP nya untuk menyelesaikan something ini dengan baik. Dan akhirnya terselesaikan juga. Dan mata saya beru tertutup ketika jam dinding menunjukkan pukul 00.30 dinihari. Dalam kepulasan tidur angin malam datang menerpa, suara rintihan hujan tedengar keras dan bergelomang di telinga, dan air hujan masih sempat juga mampir di wajahku yang kedinginan. Saya terbangun malam itu dan melihat jam. O..ternyata sudah jam 01.30 pagi. Ku tarik jaket kuat-kuat untuk melindungi tubuh yang kedinginan. Setelah beberapa kemudian terdengar suara jeritan yang tidak jauh dari tempat tidur saya. Saya sempatkan untuk membuka mata dan mengarah pada sumber suara tersebut, oww ternyata suara jeritan Ismail yang berbadan gemuk kelas 3 SD, tapi beratnya lumayan 53 kg. hmm… akhirnya saya kembali menutup mata dan kembali mengarungi samudera dalam mimpi, berlayar dengan ayat-ayat Al-Qur’an.



 Jarum pendek Jam dinding menunjukan  pukul 02.30 pagi, terdengar suara adzan yang membangunkan saya. Thoyyib, waktunya untuk beraktivitas lagi. Pagi itu dimulai dengan shalat tahajjud sendiri-sendiri. Kemudian dilanjutkan dengan tadabbur alam. Seluruh peserta berbaris di halaman masjid dan mata mereka ditutup. Kemudian menuju ke suatu tempat tempat dimana mereka akan duduk sendiri dalam kegelapan, melihat alam dalam kegelapan dan mengingat bahwa manusia suatu saat nanti akan mati. Melatih diri mula saat ini untuk mempersiapkan bekal menghadapi kematia. Itulah  tujuan utama tadabbur alam malam itu. Setiap kelompok didampingi oleh dau panitia, satu dari MJH dan satunya lagi dari Ustadz RQM. Ada beberapa santri yang sempet meneteskan air mata khususnya di kelompok dibawa pimpinan saya. Ada yang nangis karena takut dan berteriak “Ummi….tooloong, aku takuut,” sambil bertakbir “ALLAHU AKBAR”. Yang lainnya ada yang menangis dengan suara yang pelan karena mereka memang benar-benar mengingat mati. Membayangkan dirinya masing-masing ketika ajal dapat menjemput. Ayah, Ibu dan seluruh keluarga akan pergi meninggalakna kita dalam kesendirian di alam kubur yang saangat gelap. Berfikir mulai dari sekarang bekal apa yang sudah disiapkan untuk menghadapi sakaratul maut. Apakah harta yang selama ini dikejar-kejar, dosa kepada orang tua. Naudzubilla..sungguh merugi orang-orang yang membawa bekal seperti itu dan sungguh bahagia bagi orang-orang yang membawa bekal dengan ayat-ayat  Al-Qur’an, amal baik dan lain-lain. Itulah yang sempat saya sampaikan dimalam tadabbur alam. Dan berhasil membuat peserta menangis dan membayangkan dirinya ada di dalam kubur sendirian dalam kegelapan.  Acara tadabbur alam tersebut memakan waktu 30 menit. Dan kembali ke masjid untuk muroja’ah hafalan satu juz sambil menunggu waktu shalat subuh.

Usai melaksanakan shalat subuh berjama’ah, saya kumpulkan seluruh peserta di dalam masjid serta kakak-kakak pembimbingnya dari MJH (Andika, Sultan, Rusdi, Taufiq dan Yusri). Sebenarnya acara saat itu adalah muroja’ah satu juz. Tapi karena muroja’ah satu juz sudah selesai saya ganti dengan bercerita kisah-kisah Nabi dan sahabat Nabi yang memakan waktu 30 menit juga. Setelah itu saya lanjutkan games tepuk tunggal dan lan-lain. Kemudian dilanjutkan dengan sarapan berjam’ah di teras masjid.




Dan ini adalah acara puncak yaitu track king pagi di Jalur Jatisari (JJ) yang jaraknya sekitar 3 km dari Masjid Al-Ihsan menulusuri hutan dan ilalang-ilalang dan melewati jembatan gantung yang terbuat dari bambu. Seluruh peserta berangkat dengan bekal gorengan, lontong dan segelas air aqua. Perjalan memakan waktu sekitar 45 menit. Yang membuat lama adalah jalan becek, belum lagi mengurus satu peserta yang tidak jauh beda dengan presiden. Dikawal mulu.. yapp..itulah Ismail  salah satu peserta mabit dari SD Qur’an Jatimakmur. Ia adalah tokoh utama dalam acara ini. bagaiman tidak, ia adalah peserta ter PD, terasyik, dan ter ter dan ter J. Satu lagi TER LUCU. Huuufft bikin saya ngakak mulu kalau ngeliat dia. Emang sih Ismail anak autis jadi wajarlah. Setelah 45 menit menempuh perjalanan sampailah ke tempat tujuann. Sebuah lapangan yang bertanah merah. Disana diadakan games (kuda-kudaan, ngerebut mahkota, merayap, ranjau darat, ambil koin dalam teribu pake mulut dan oper terigu). Pulang-pulang dengan muka yang berubah 180 derajat. Rambut penuh dengan tepung, baju yang tadinya warna warni kini berubah menjadi dua warna (cokelat dan putih). Sebelum pulang, seluruh peserta diajak untuk membersihkan diri alias berenang di sebuah danau alami yang airnya sungguh cokelat membahan juga. Tapi, peserta MABIT tidak peduli dengan air di dananu itu. Mau kuning kek,mau merah kek. Intinya dapat kolam renang  gratis. Hehehe…




Setelah berenang barulah peserta pulang melalui jalan yang penuh dengan rintanga. Harus melewati jalan licin, nanjak, curam pokoknya hot bangat deh itu jalan. Sampai-sampai satu peserta (Ismail) ampe nangis-nangis dan ditarik oleh semua panitia. Udah kayak naikin sapi. Bahkan  mendingan deh  naikin sapi. Because beeraatttnya minta ampun. Hadehhh..
Setelah sampai kembali di tempat acara inti (Masjid Al-Ihsan) seluruh peserta mabit bersiap-siap untuk melaksanakan shalat duhur dan penerimaan hadiah bagi yang juara. Tepat pada pukul 13.00 seluruh rangkaian acara selesai dan berjalan dengan mulus.. Alhamdulillah J.

Syukron buat seluruh panitia Ustadz Firman, Ustadz Ahmad, Ustadz Ziad, Ustadz Jihad dan teman-teman dari MJH Foundation (Andika, Taufik, Sultan, Rusdi dan Yusri). Afwan ya ngga dikasi apa-apa. Cuma dikasi senyum doang J sama Ismail. Hehe….






Senin, 19 Januari 2015

Karakteristik Dakwah

   
   Rabbaniyah
Syarah
·       Dakwah yang rabbani adalah dakwah yang merabb (berorientasi kepada tuhan). Rabbani berarti segala aktivitas dakwah Islam harus merujuk kepada Allah sebagai rabb. Minhaj dan ghoyah harus dikembalikan kepada Allah SWT. Beberapa petunjuk yang dapat dijelaskan disini adalah ciri dakwah rabbani berarti mereka yang terlibat dalam dakwah harus melakukan tadarus dan ta’lim. Pelaku dakwah rabbani harus memiliki sifat yang tidak lemah, tidak bersedih hati, tidak wahn tetapi berani dan siap berhadapan dengan siapapun. Dakwah rabbani juga menjunjung tinggi syura yang merujuk kepada Allah (sumber), Rasul (cara), dan ulil amri (nizam).
·         Dakwah rabbani juga mengambil aqidah dan tauhid sebagai sesuatu yang utama, warna akhlak Islamiyah, ukhuwah Islamiyah, dan jihad juga merupakan ciri dakwah rabbani. Dakwah rabbani juga bertumpu kepada tarbiyah takwiniyah dalam membentuk kader dan kemudian menerjunkan kader kedalam masyarakat melalui ketokohan, kepakaran, dan keikutsertaan.

Dalil
· Al Qur’an Surat Ali Imron 3:79 ;
Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: "Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah." Akan tetapi (dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani[208], karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya”.
· Al Qur’an Surat Ali Imron 3:146 ;
Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar.



3.      Islamiyah qobla jam’iyah
Syarah
·      Islam mengajak dan menyeru perasatuan bukan perpecahan. Diantara penyebab perpecahan adalah ta’asub dengan jamaah atau kumpulan. Allah SWT berfirman agar melarang kita berpecah belah dan berbangga-bangga dengan kumpulan, tetapi Allah SWT menyuruh kita bersatu di dalam Islam melalui aqidah Islamiyah dan I’tisham bihablillah.
·         Islamiyah qobla jamiyah bukan menafikan peranan jamaah atau tidak memerlukan jamaah atau kumpulan. Pernyataan ini adalah usaha meluruskan dan untuk menduhulukan Islam dari jamaah sehingga mengenal Islam dan sadar Islam adalah prioritas utama yang kemudian dapat menerima peranan jamaah setelah kesadaran Islam. Hal ini akan membentuk sikap kepada pribadi untuk menerima semua golongan atau mau berdakwah kepada semua golongan sehingga memudahkan munculnya dakwah ustadziyatul ‘alam.
·         Pembedahan jamaah diberikan setelah kesadaran mad’u kepada Islam sehingga penerimaan jamaah dilakukan dengan cara yang baik. Sikap kepada jamaah sebagai wasilah dan bukan satu-satunya tujuan walaupun jamaah digunakan untuk membawa dakwah kita.
·      Pendekatan Islamiyah juga berarti juga kita memberikan bagaimana semestinya kita seorang muslim dengan dakwah Islamiyah akan terbentuk syakhshiyah Islamiyah. Siapakah yang menjalankan dakwah ini? Jawabannya adalah jamaah. Memberikan fikrah mengenai ciri-ciri dakwah Islam adalah usaha untuk mengajak manusia ke dalam jamaah setelah mereka memerlukan atau memahami kepentingannya.

Dalil
· Al Qur’an Surat Ar Ruum 30:31-32 ;
dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah, yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka[1169] dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.
· Al Qur’an Surat Al Hujurat 49:13 ;
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
· Al Qur’an Surat Ali Imron 3:103 ;
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.

4.      Syamilah ghoiru juz’iyyah
Syarah
·      Dakwah Islam adalah sesuai dengan nilai Islam sehingga dakwah Islam harus bersifat syamilah (sempurna). Dakwah tidak boleh juz’iyyah (parsial). Syamilah dari segi program, aktivitas, tujuan, dan minhaj. Dakwah yang syamilah juga mencakup bidang tarbiyah, dakwah dan sosial, budaya, politik, ekonomi dan pertahanan dan keamanan. Aspek ini harus dibicarakan oleh dakwah. Tanpa membahas masalah ini atau hanya membahas masalah dakwah saja maka dakwah bersifat juziyah.
·      Dakwah syamilah juga menekankan peranan dan aktivitas dakwah yang membahas masyarakat dan keahlian, dakwah juga bertumpu kepada jihad dan tegaknya syariat. Dakwah syamilah berperan di dalam membangun masyarakat melalui potensi dirinya.
·      Pemahaman terhadap dakwah syamilah ini akan membuka pemikiran aktivis perlunya dakwah dan agar Islam dapat diterima masyarakat. Diterimanya aktivis oleh masyarakat tentunya mempunyai beberapa ciri misalnya karena tokoh, status, kemampuan, kepakaran, dan lain sebagainya. Untuk memcapai ciri ini maka dari sekarang jamaah dan dakwah sudah memikirkan dan bergerak dengan berbagai bidang.

Dalil :
·Al Qur’an Surat Al Baqarah 2:208 ;
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.
· Al Qur’an Surat Al An ‘am 6:161-162 ;

Katakanlah: "Sesungguhnya aku telah ditunjuki oleh Tuhanku kepada jalan yang lurus, (yaitu) agama yang benar, agama Ibrahim yang lurus, dan Ibrahim itu bukanlah termasuk orang-orang musyrik." Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.

Sabtu, 10 Januari 2015

Great Holiday


Ujian akhir semester bagi para siswa TK,SD, SMP dan SMA telah usai.  Laporan hasil belajar mereka selama 1 semester (6 bulan) telah mereka terima bersama kedua orang tua mereka. Sebagai siswa/siswi, tentunya yang mereka tunggu-tunggu adalah liburan yang bisa membuat mereka lebih senang dan mendinginkan otak mereka masing-masing yang selama 6 bulan ini otaknya dipanaskan untuk mengikuti pelajaran di sekolah, ulangan, ujian tengah semester dan ujian akhir semester ganjil 2014/2015. Nah… bagaimana dengan Guru-guru mereka?? Guru tentunya juga menyusun dong jadwal kegiatan mereka dihari libur. Bagaiamana tidak, selama 6 bulan sang Guru pun mengeluarkan jurus yang paling ampuh mereka masing-masing dalam mengajarkan alias mentransfer ilmu kepada siswa/siswinya. For my own, yang selama 6 bulan hingga detik ini statusnya sebagai Mahasiswa STIU Darul Hikmah sekaligus Guru Qur’an dan Bahasa Arab di TKIT Al-Abraar menyusun pula kegiatan apa aja dihari libur.


Kegiatan pertama dihari libur saya yang sangat menyenangkan adalah diajak nonton sama anak-anak MJH Boys di Blog M Square. Dengan judul film “Pendekar Tongkat Emas” yapp, filmnya lumayan seru, bikin bulu-bulu saya merinding ,melihat fitnah yang begitu kejam dalam cuplikan film tersebut. Film yang berdurasi  sekitar 1 jam 40 menit yang diputar pada pukul 14.00 tepat pada hari Sabtu (hari kuliah saya) dan didampingi langsung oleh sutradara film tersebut yaitu “Riri Raiza” Alumni Institut Kesenian Jakarta. Awalnya saya berfikir berkali-kali dan otak saya penuh dengan tanda tanya “ikut gak ya? Ikut gak ya? Dan terus menerus” hingga akhirnya saya putuskan ikut saja. Kuliah mah gampang. Kebetulan hari itu adalah hari terakhir perkuliahan semester 1 minggu depannya udah UAS. Saya berfikir yah..paling dikasi kisi-kisi doang. Dan akhirnya ternyata benar. Hari itu Cuma dikasi kisi-kisi aja dari dosennya langsung. Tapi ada juga sih dosen yang masih sempat ngajar. Tapi yah..gak apa-apalah nanti bisa search sendiri materinya di berbagai macam referensi. Internet ada, buku ada dll. Kegiatan pertama ini membuat saya lebih senang karena bisa jalan-jalan lagi dengan teman-teman MJH Boys yang selalu mengangenkan J. Ada Yusri, Aru,Andika, Nasrullah dan semua MJH boys deh pokoknya thanks bangat dah ngajakin nonton dan khusus buat Mami Dibha yang beliin tiket J. Intinya selama liburan nontonnya 4 kali. Hmm…lumayan menyenangkanlah ya.


Nah…yang paling berkesan dan paling menarik adalah menghadiri kondangan Kak Ayi (Pembina 24 jam YMJH) di kabupaten Cianjur Jawa Barat. Awalnya, saya dan teman-teman alumni MJH Boys berdiskusi via  group Whatsapp bagaimana teknis keberangkatan ke sana. Diskusi yang selalu dihadiri dengan canda tawa dalam group itu, akhirnya diputuskanlah untuk rental mobil patungan sebisa dan seikhlasnya masing-masing. Supir mah gampang ada Saiful, Ahsan dan Akmal Anhar. Namun, beberapa hari kemudian, group mulai sepi untuk membahas bagaimana teknis selanjutnya. Akhirnya teman-teman pun berpencar dan semua berbeda pendapat. Ada yang mau naik kereta aja, mau naik motor aja, dll dll. Okey, saya saat itu tidak terlalu memikirkan bagaimana caranya saya sampai ke kondangan Kak Ayi. Kan ada anak-anak MJH mereka sudah fiks dan udah clean deh pokoknya masalah keberangkatan mereka.saya pun berangkat dengan mereka pada hari Jum’at 2 Januari 2015. Menuju villa rindu alam di Cipanas Jawa Barat. Berangkat jam 2 siang nyampe sana jam 11.30 malam. Wow…truly extraordinary. Kok lama amat ya? Iya, karena di jalan tol arah ke puncak macet dari pukul 15.00 dan baru bergerak pada pukul 20.30. capek gak? Lelah gak? Hmm…gak sih karena di jalan ketika macet, kegiatan yang dilakukan adalah nyanyi bareng, selvi-selvi, ngaji bareng dan jalan-jalan di jalan tol sambil melihat mobil yang tersusun seperti batu-batu hitam dipinggiran sungai bialo. Villa Rindu Alam, villa yang mengundang sejuta kesejukan malam, villa yang mengundang sejuta kedinginan malam pula. Ketika jam dinding menunjukkan pukul 00.00 teman-teman alumni MJH pun mulai berdatangan ada Akmal, Bachdim, Jammil., Maman, Hady, Mardi , dan Aswar. Perkumpulan sang perantau pun terjadi di malam yang dingin itu di sebuah Villa yang sungguh menyenagkan.

Pagi harinya, melanjutkan perjalanan ke kondangan Kak Ayi. Sebuah kondangan yang sederhana tapi mengundang segudang kebahagiaan bagi Kak Ayi dan keluarganya. Bagaimana tidak, Kak Ayi memulai hidup baru bersama seorang wanita yang Insyaallah solehah, penyayang dan selalu taat sama suaminya nanti (Kak Ayi). Acara kondanag itu diramaikan dengan sebuah ceramah berbahasa Sunda yang membuat kepala saya pusing sejuta pusing kaga ngeratos apa yang disampaikan pak Ustadz. Yah…saya dan teman-teman mah tawa-tawa aja dengerin ceramahnya. Kemudian diramaikan pula dengan irama music dangdut dan tidak ketinggalan lagi diramaikan dengan selvi-selvi nya MJH Boys. Allele..mapore tong.


Beberapa jam kemudian, tibalah waktu yang mengharuskan pulang. Bingung? Bimbang? Yapp, itulah yang dirasakan teman-teman alumni MJH Boys. Duit melarat, pulang entah mau naik apa. Untung aja ada sang Ayah yang baik hati (Ambo Aprial) yang mengurus teknis kepulangan. Dan Alhamdulillah teman-teman Alumni MJH Boys pulang tanpa harus mengeluarkan biaya dari kantong celana yang mulai menipis. Siang itu, saya fikir mau langsung pulang ke MJH. Ehh… bukannya pulang ke MJH malah ke villa grand aple di Cipanas. Ketika saya memasuki komplek villa tersebut, tanda tanya mulai berkerumung lagi di otak saya “kok villa nya seperti perumahan di Jepang ya?”. Sore hari, saya dan teman-teman MJH Boys berkelililng menelusuri komplek villa tersebut sambil berfoto-foto tentunya.

Betis mulai membeku rasanya, dan hari sudah semakin malam. Pulang ke villa untuk istirahat dan persiapan pulang ke MJH. Ketika jam menunjukkan pukul 21.00 saya dan teman-teman pun pulang dengan mobil yang luar biasa sempit L. Ditengah perjalanan ada pesan Whatsapp dari Ustadz Syarif “kepada akhy Risal diundang untuk menghadiri acara seminar palestina sebagai pembaca Ayat Suci Al-Qur’an di Fakultas kedokteran Gigi Universitas Indonesia”. Duh…senang campur lelah. Pada hal besoknya saya butuh istirahat full di kasur. Tapi karena ada undangan Di Universitas Indonesia, istirahat full di kasur gak jadi deh.

Itu sih pengalaman liburan mengajar semester ini.