Rabu, 26 November 2014

Tips Mengisi Hari Libur


Hari libur?? Yes, that day fun for busy people. Why not? Keseharian mereka sibuk dengan pekerjaan yang tentunya merasakan kelelahan yang luar biasa. Ketika hari libur tiba, banyak orang yang mengisi hari liburnya dengan tidur sepanjang hari dengan alasan mengumpulkan tenaga (I’ve also done it J). Tidak hanya itu, ada juga orang yang mengisi hari liburnya dengan pergi ke tempat wisata. Well, it is not wrong. Tapi kita tentunya mau dong mengisi  hari libur yang lebih bermanfaat. Nah.. berikut saya berbagi tips mengisi hari libur yang Insyaallah bermanfaat.



·         Membaca Al-Qur’an setelah shalat subuh
Bosan? Ngantuk?. Yapp, begitulah godaan setan ketika kita berusaha berbuat kebajikan. Mungkin dihari kerja, kuliah atau sekolah yang mebuat kita suupeeerrr sibuk hingga tidak ada waktu buat membaca Al-Qur’an. Nah… saat hari liburlah kita menyempatkan diri. Sebenarnya, alasan terkuat membaca Al-Qur’an setelah shalat subuh adalah kegiatan seharian kita akan berjalan lebih lancar, hari libur akan lebih bermanfaat bukan?. tapi, lebih bagus dan lebih afdal lagi kalau membaca Al-Qur’an setelah shalat Subuh menjadi kebiasaan kita every day, it was incredible.

·         Bersih-bersih Rumah
Nah.. setelah membaca Al-Qur’an, kegiata selanjutnya adalah bersih-bersih rumah. Jangan ambil nilai negatifnya. Bersih-bersih kan pekerjaan pembantu.  Hello, it should be thrown away. Tidak boleh ada yang seperti. Kan kita sendiri yang punya rumah, kita sendiri yang tidur, yang makan dll. Jadi tidak ada salahnya kita bersihkan rumah. Jangan andalkan Ibu, kakak atau adik.

·         Mencuci pakaian
Nah.. ini dia yang banyak terjadi sekarang. Apalagi kalau anak kos. Biasanya, ada loh yang bajunya tidak dicuci selama 2 minggu. oh.. my god L. Sebenarnya, kalau kita melakukan pekerjaan dengan hati, hmm..dahsyat deh pokoknya. Terasa kelembutan sabunnya, terasa airnya mengalir ditangan dan terasa juga keringat mengalir dipipi ketika sedang mencuci.

·         Nonton TV
Nonton TV yang dimaksud adalah tayangan yang bermanfaat. Example, nonton berita, acara-acara TV yang bermanfaat, Dll. Tapi jangan lama-lama, maksimal 30 menit aja. kenapa? Karena dengan menonton TV itu akan mengundang kemalasan untuk berkegiatan berikutnya.

·         Istirahat (tidur siang)
Guys, ternyata tidur siang ada manfaatnya juga loh. Berikut manfaatnya:
1.       Meningkatkan Daya Ingat Otak
Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2008 menemukan bahwa tidur siang dalam wakut 45 menit mampu meningkatkan daya ingat otak anda.
2.       Menigkatkan Produktivitas Kerja
3.       Mencegah Insomnia (gejala susah tidur)
Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2011 menegaskan bahwa tidur siang akan membuat penderita insomnia jadi lebih bugar. Ini dikarenakan total waktu istirahatnya jadi lebih panjang.
4.       Menurunkan Stres
 Sebuah penelitian menunjukkan bahwa hormon stress secara dramatis akan mengalami penurunan setelah anda melakukan tidur siang bagi anda yang semalam tidurnya kurang begitu nyenyak dan lelap.
5.       Menyehatkan Jantung. Tidur siang ternyat mampu mencegah penyakit jantung. Jika anda melakukan tidur siang pendek selama 20-40 menit setiap hari akan mengurangi resiko penyakit jantung serta stroke. Sebuah penelitan yang dilakukan oleh orang Yunani menemukan bahwa orang yang setidaknya tidur siang selama 30 menit selama 3 kali sehari dalam waktu seminggu mampu menurunkan resiko penyakit kardiovaskuler sebesar 37 persen. berdasarkan penelitan tersebut, tidur siang yang sehat yaitu antara pukul 1-3 siang selama tak lebih dari 45 menit. Karena jika lebih dari waktu tersebut akan menyebabkan kepala berat ketika anda terbangun. 

·         Lakukan hal-hal yang disukai
Saya pribadi, tidak pernah meninggalkan untuk melakukan hal-hal yang saya sukai dihari libur. Yaitu WRITE, wrting is my hobby. Kalau you apa? Lakukan dihari liburmu. Artikel ini saya buat dihari libur.

good luck, and hopefully useful. And hopefully our next holiday even harder. amin :-). 

Selasa, 25 November 2014

Special Gift For Mom Dibha


Hari ini adalah yang  saya tunggu-tunggu 3 hari yang lalu. Why? Karena hari ini adalah hari ulang tahunnya Mami Dibha alias hari yang special. Dan pengen sekali ngucapin happy bhirtday Mam, meskipun saya tidak tinggal lagi di Yayasan yang beliau pimpin, tapi saya masih merasa saya adalah anak asuhnya.  Dalam perjalanan untuk mengajar, kuliah dan acara lainnya, dalam pikiran selalu bertanya-tanya “kado apa yang cocok buat wanita hebat itu di hari ulang tahunnya nanti?”. Ingin rasanya saya ungkapkan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya di hari ulang tahunnya ini. berterima kasih karena telah ikhlas menjadi Ibu sekaligus sahabat  setia buat saya dan seluruh sahabat seperjuangan  selama 3 tahun  berjuang di Yayasan yang dipimpinnya. Kasih sayang dan perhatiannya selalu ia kerahkan untuk kami dan menjadi sebuah kenangan terindah. Hingga detik ini masih terasa kenangan itu.



Dan hari yang saya tunggu-tunggu telah tiba. Dalam hati saya berkata “Happy bhirtday Mami Dibha”. Ingin rasanya Mami ada di depan mata saya dan 28  Boys lainnya tersenyum seperti beberapa tahun yang lalu. Tapi hari ulang tahunnya ini rasanya berbeda dengan ulang tahunnya 3 tahun yang lalu. Kenapa? 3 tahun yang lalu, setiap Mami ulang tahun, pasti beliau berkunjung ke Yayasan membawa sebuah makanan yang sungguh sedaaaappp dan tentunya juga kami sebagai anak-anak asuhnya menyiapkan segalanya untuk acara ulang tahun mami. Teringat tahun pertama di Yayasan Mami ulang tahun. Mami dikerjain habis-habisan oleh MJH Boys  yang dipimpin oleh Ambo Aprial. Hingga membuat jantung Mami rasanya mau copot. Bagaimana tidak, Ihsan (salah satu MJH Boys) ngaku-ngaku tidur sama perempuan di kamar, pada hal membawa teman perempuan saja ke Yayasan adalah pelanggaran besar. Apa lagi kalau tidur sama permpuan di Yayasan, hmmm…itu mah langsung pulang aja ke kampung. Dan juga ada MJH Boys lainnya beralasan ingin pulang kampung aja karena tidak betah tinggal di yayasan. Benar-benar membuat Mami deg-degan saat itu. Setelah MJH Boys berakting di depan Mami. Bahar, Ambo Aprial dan MJH Boys lainnya masuk ke kantor membawa sebuah kue ulang tahun yang sederhana sambil bernyanyi “happy birthday to you, happy birthday to you, happy birthday happy birthday happy birthday to you” terlihat jelas Mami saat itu matanya melotot dan langsung nunduk di meja kantor entah nangis atau tertawa. Tapi, beberapa detik kemudian Mami  terbangun dari tundukannya dan terlihat matanya menampung Kristal-kristal beningnya sambil tertawa bahagia tentunya. Tidak ketinggalan juga saat itu, Mami dibuatin video dong sama MJH Boys J. Videonya sih sederhana nyanyi bareng “happy birthday to you doang” dipimpin sama Ambo Aprial. Kalau saya nonton videonya saat ini, hmmmm…ngakak sendiri deh jadinya. Anak-anaknya Mami saat itu masih pada cupu-cupu, apa lagi saya saat itu bootaaakkk. Hahaha… kemudian video berikutnya juga setiap MJH Boys mengungkapkan kata-kata buat ulang tahunnya mami. Seru deh pokoknya tahun pertama mami ulang tahun di yayasan yang diramaikan oleh 20 anak asuhnya mami angkatan pertama. Kira-kira mami masih ingat gak ya??. J
Kemudian ulang tahun Mami yang kedua di yayasan, acaranya sih simple tapi seru juga karena MJH Boys bertambah menjadi 24 orang. Angkatan pertama sudah gugur 2 orang, terus ditambah deh sama angkatan kedua sebanyak 6 orang. Alhamdulillah saat ini belum ada yang gugur diangkatan kedua. Ok next, Mami saat itu, datang dimalam hari bersama keluarga besarnya. Dengan membawa sebuah makanan yang tentunya seeedddaaap dong. Nah.. acara malam itu, mami dibuatin video. Isinya foto-foto satu tahun yang lalu. Fotonya bermacam-macam, ada yang mengharukan, ada yang lucu dan ada juga yang kocak bangat. Selain itu, mami juga dibuatin album  sama MJH Boys. Sebagai kenang-kenangan. Lalu dilanjutkan nonton film “badik titipan ayah”. Seperti itu sih acara ulang tahunnya mami yang kedua di yayasan.

Nah…ulang tahun yang ketiga, ini kayaknya seru juga nih yee. Mami datang ke yayasan dengan pakaian yang sederhana, baju biru dan kerudung berbunga-bunga. Saat itu, MJH Boys makin banyak karena ditambah 5 Boys lagi. Jadi totalnya 29 orang. Waaawww Mami banyak anaknya toh.. haha…
Okey, acara pun berlangsung. Kali ini lebih resmi deh kayaknya. Soalnya pake MC segala yaitu Jammil. Acara pertama ada sebuah pembacaan puisi yang dibacakan oleh 3 Boys. Saya (Risal J), Yono dan Aswar. Terus ada yang bernyanyi diiringi dengan gitar. Yang nyanyi saat itu ada Jammil sama Ihsan. Yang main gitar ada Mardi. Acara ulang tahun mami yang ketiga ini lumayan  seru dan membuat Mami bahagia. Alhamdulillah…J.  Ehhh…Satu lagi ada pemotongan kue ulang tahun juga saat itu.

Nah…tahun ke empat ini, ulang tahunnya Mami jatuh pada hari rabu 26 November 2014. MJH Boys angkatan 1 tidak lagi bernyanyi, berpuisi dan tertawa gembira menyambut hari ulang tahun Mami di yayasan. Dikarenakan mereka melanjutkan  perjuangan masing-masing di dunia perkuliahan dan pekerjaan.  meskipun demikian, kami selalu mendo’akan Mami dihari ulang tahunnya ini. ingin rasanya hari ini sama dengan hari-hari sebelumnya bersama Mami Dibha. Mengadakan sebuah momen yang indah yang sangat sulit untuk terlupakan begitu saja. Saya pribadi bangga mengenal sosok wanita seperti Mami Dibha, beliau hebat, pekerja keras, tegas, disiplin waktu, rapih, cerdas dan top berbahasa Inggris, apalagi?? Masih banyak kawan kalau ngomong tentang Mami Dibha. Hari ini,adalah hari yang tentunya membuat Mami bahagia. Karena Allah masih memberikan kesehatan dan umur panjang. Dan beliau memasuki umur yang ke 35 tahun. Udah tua belum ya? Hmmm.. kalau menurut saya sih belum, Mami saat ini masih kelihatan muda dan cantik kok. Hehe…J. happy bhirtday ya Mam J semoga sehat selalu, rezekinya dilancarkan sama Allah, umurnya diberkati Allah dan semoga sukses selalu dunia dan akhirat. Amin..
Melalui tulisan sederhana ini, sebagai kado buat Mami, saya mewakili alumni MJH Boys dengan berbagai profesi dan kegiatan saat ini, berterima kasih atas segalanya yang diberikan kepada kami. Dan inilah kegiatan kami saat ini mam:
1.      Ihsan biasa dipanggil Joli, dari Kabupaten Bantaeng.  Berjuang di kampung halaman (Kabupaten Bantaeng)
2.      Mughni Mughtaj. Dari Kabupaten Maros. Badannya gemuk, ada tai lalatnya dipipinya.  Berjuang di kampung halaman dan melanjutkan kuliah di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar jurusan Manajemen.
3.      Saifullah Djafar, dari Kabupaten Gowa.  Biasa dipanggil Ipul atau Epul. Ngekost di  Depok. Dan melanjutkan kuliah di Universitas Pamulang (UNPAM) Tangeran, Jurusan Akuntansi.
4.      Ahmad Akmal Said, dari Kabupaten Wajo. Hidungnya gede haha…J. Anak asuhnya Mami yang paaaliing pintar dan cerdas. Sekarang tinggal di rumahnya Ambo (Halim) dan melanjutkan Kuliah di Universitas Suryadarma, Jakarta. Jurusan Teknik Penerbangan.
5.      Akmal Bachdim, dari Kabupaten Soppeng. Badannya lumayan kurus. Cita-citanya ingin jadi PILOT. Dan sekarang tinggal di rumahnya Ambo (Halim) dan melanjutkan kuliah di Universitas Suryadarma,Jakarta. Jurusan Teknik Penerbangan.
6.      Dhiyaur Rahman, dari Palopo.  Berkulit hitam manis, hidungnya mancung, rambutnya kriting. Sekarang tinggal di kantor KKSS plus kerja. Dan melanjutkan kuliah di Universitas Az-Zahra, Jakarta. Jurusan Akuntansi.
7.      Ahmad Kurniawan, dari Kabupaten Bulukumba. Hmm.. ini mi yang paling gaya, paling kece dan paling PD. Sekarang tinggal di rumahnya  Pak Nur Amin. Sekarang kerja di Keporasi Madinah Indonesia. Dan melanjutkan kuliah di Universitas Az-Zahra, Jakarta. Jurusan Hukum.
8.      Muliyono, dari Kabupaten Wajo. Orangnya maco, ada ponninya. Sekarang ngekost di Yogyakarta dan kuliah di STTA Yogyakarta. Jurusan Teknik Elektro.
9.      Ahsan Coing, Pake kaca mata, dari kabupaten Bulukumba. Sekarang udah ada pendamping hidupnya yang solehah. Ngontrak di Jakarta, dan kuliah di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) jurusan Antropologi Tari..
10.  Mujammil Abdullah. Bercita-cita ingin menjadi Bupati Kabupaten Sinjai. Dari Kabupaten Sinjai. Sekarang tinggal di Woodhil residence dan kerja di Keporasi Madinah Indonesia. Nabung uang untuk melanjutkan kuliah tahun depan.
11.  Akmal Anhar.  Dari kabupaten Sinjai. Salah satu alumni MJH Boys yang pertumbuhannya sangat cepat. Sekarang udah tinggi bangat.
12.  Muhammad Amin, dari Kabupaten Soppeng. Alumni MJH Boys yang paling kecil dulu. Sekarang udah gede badannya. Sekarang tinggal di Woodhil Residence. Dan kerja di kolam renang woodhil residence.
13.  Aswarul Haq. Dari Kabupaten Bulukumba. Sekarang  masih tinggal di YMJH (menjadi Pembina). Dan melanjutkan kuliah di UNKRIS, Bekasi. Jurusan Ekonomi
14.  Bahar. Dari kabupaten Sidrap. Orangnya paling maco. Sekarang kerja di kantor Notaris di Villa nusa Indah 2 Kabupaten Bogor.
15.  Mardiansyah. Dari kabupaten Maros. Alumni MJH Boys yang membutuhkan waktu yang lama (loading) untuk memutuskan sesuatu. Sekarang kerja di kantor Notaris di Jakarta.
16.  Jundullah, dari kabupaten Enrekang. Satu-satunya MJH Boys yang masuk PTN. Sekarang kuliah di Universitas Hasanuddin (UNHAS) Makassar, jurusan Biologi.
17.  Muhammad Abduh, sekarang kerja  sebagai  Driver.  Tinggal di Kalibata Komplek DPR, Jakarta.
18.  Aswar anas (Suer). Sekarang di kampung. Tidak kerja dan tidak kuliah. L alias ngambang.
19.  Salman, tidak ada info L.
20.  Risal Sulle. Dari kabupaten Bulukumba. Sekarang jadi guru bahasa Arab dan Al-Qur’an. sekarang tinggal di Rumah Qur’an Mulia Jatisari sekaligus menghafal Al-Qur’an. mengajar di TKIT Al-Abraar Jaticempaka, Rumah Qur’an Jatisari dan di Yayasan MJH. Dan melanjutkan kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin (STIU) Darul Hikmah Bekasi. Jurusan Tafsir Hadits.

Inilah kami angkatan 1 penerima Beasiswa pendidikan  Yayasan Muslim Jabal Haq. Dengan rasa bahagia kami mengucapkan “happy bhirtday Mami J “. Do’a kami selalu teriringi untuk Mami Dibha.
The following is from my personal, maaf nih kalau bahasa Inggrisnya salah-salah. 
 
“  thank you for being a mother and a faithful friend,
Thanks also for the attention and affection during this.
I am proud to know that mommy
may God bless you this day
mom is always there for me even though I was not born from the womb”
 
Cuma dengan tulisan ini yang bisa saya jadikan sebagai kado spesial buat Ulang Tahunnya Mami.
 

happy birthday ya Mam…J JJ


Sabtu, 22 November 2014

Ini Pilihanku


Semua bisa kita raih dengan kemauan yang ada dalam diri kita sendiri. Hidup memang banyak rintangan yang menunggu di depan. Dan rintangan itu kadang datang disaat kita dalam situasi kesibukan. Entah itu sibuk karena pelajaran di sekolah, organisasi, dan lain-lain. Mungkin tak asing lagi kita dengar sebuah kata “hidup adalah pilihan”. Iya.. memang hidup adalah pilihan. Kita mau jadi apa? Semuanya ada di tangan kita sendiri. Tapi, apakah keinginan itu bisa kita genggam dan meraihnya secara tiba-tiba? Tidak!! Apa yang kita pilih dalam hidup ini didasari dengan kemauan. Dan menurut saya, kemauan itu memang hal yang paling dasar dalam meraih apa yang kita inginkan. Sesulit apa pun itu dan seberat apa pun itu, semuanya akan terputus oleh kemauan. Contohnya saya sendiri. Untuk mencalonkan sebagai ketua PASKIBRA, saya merasa banyak bangat kesulitan yang menurut saya susah untuk saya hilangkan. Merasa kesulitan karena angkatan saya di PASKIBRA tinggal saya sendiri. Dan semua seangkatan saya keluar dari PASKIBRA dengan alasan yang menurut saya alasan yang tidak masuk akal. Mungkin ada orang yang bertanya “kok tetap mau sih ikut PASKIBRA, sedangkan taman-temannya udah pada keluar?”. Saya jawab dengan tegas “karena saya mau dan berani memimpin PASKIBRA ditahun ajaran 2012-2013. Apa pun itu saya korbankan, mulai dari korban waktu, uang, fisik dan semua yang saya miliki. Demi PASKIBRA dan anggota-anggota saya yang masih setia dibawa pimpinan saya.

Saya masih ingat bangat waktu kelas X semester II. Setiap hari sabtu, yang datang latihan Cuma bertiga dan yang paling banyak empat orang. Dan ketika latihan dimulai, kadang saya gemetaran, mulai dari ujung kaki sampai ujung rambut. Kenapa?? Karena saya sangat tegang. Kakang Tetehnya pada galak-galak. Saat itu saya benar-benar mengorbankan apa yang saya miliki. Terutama fisik saya, panas-panasan dibawa terik matahari. Dan juga push up merupakan makanan pokok bagi saya di PASKIBRA.

Kadang, ada omongan yang terdengar dan bergelombang di kedua kuping saya yang membuat saya merasa sakit hati. Tapi apakah saya mengundurkan diri dari PASKIBRA? Tidak!! Saya tidak mau meninggalkan PASKIBRA karena hanya kata-kata yang seperti itu. Saya tetap kuat menghadapinya. Apalagi saya dicap oleh ketua PASKIBRA saat itu sebagai anggota tauladan dan teraktif. Dan satu-satunya anggota PASKIBRA kelas X yang boleh menggantikan kang Rio sebagai penggerek bendera adalah saya. Dan saat itu pula, saya diposisikan sebagai penanggung jawab diangkatan 16. Yang paling membuat saya sesak nafas adalah masuk sebagai pasukan inti PASKIBRA SMAN 7 BEKASI. Semangat saya semakin berkobar dan membakar fikiran-fikiran yang bisa membuat saya  tidak bisa meraih apa yang saya impikan selama di PASKIBRA. Dan saya mulai menjalani suka dukanya PASKIBRA SMAN 7 BEKASI. Saat itu disetiap latihan diomelin melulu, dibentak-bentak dan disuruh push up melulu paling sedikit 1 seri. Saya jalani sendiri dan saya merasa ini adalah tantangan berat yang harus saya terima. Saya tidak bisa mengharapkan untuk membantu mengatur semua acara PASKIBRA ke depannya. Karena mereka muncul sesaat dan menghilang secara tiba-tiba dan bahkan main kabur-kaburan. Yang menurut saya, itu bukan ciri khas sebagai anggota PASKIBRA. Mengapa saya katakan demikian? Karena dengan cara mereka yang seperti itu, membuat kakang dan tetehnya tak bisa menampung Kristal bening yang ada di kedua kelopak matanya. Saya merasa tidak punya rasa tanggung jawab jika saya harus mengikuti tingkah laku seangkatan saya seperti itu. Apalagi ketua paskibra saat itu, harapannya ada sama saya. Arti dari harapan itu apa? Artinya adalah dia percaya sama saya untuk memimpin PASKIBRA Di tahun berikutnya. Dan kepercayaan itu tidak mungkin saya abaikan begitu saja, karena saya tidak mau dicap sebagai orang munafik. Jujur, saya tidak punya pengalaman banyak tentang baris-berbaris apalagi PASKIBRA yang kerjanya bukan hanya baris-berbaris tapi juga mengajarkan sejarah yang berkaitan dengan bendera merah putih. Meskipun seperti itu, saya tetap aktif dan menjalani apa adanya.

Mungkin ada orang yang menilai saya sebagai orang yang tidak punya pilihan lain untuk berorganisasi. Jangan salah… PASKIBRA itu bukan hanya panas-panasan dibawa terik sinar matahari. Tapi juga, sebuah organisasi yang merupakan hal yang sangat penting buat masa depan saya. Iya…. Orang-orang bilang PASKIBRA itu tidak ada untungnya. Hanya membuang tenaga doang dibawa panasnya terik sinar matahari. Meraka ngomong seperti itu, karena mereka tidak  tau tentang organisasi PASKIBRA. Tapi bagi saya, ini adalah sesuatu yang bisa membuat saya lebih maju untuk masa depan saya. Meskipun hanya sendiri, tapi saya mempunyai keberanian memilih apa yang saya inginkan dan menjadi pilihan buat saya. Dan saya bisa terpilih sebagai ketua PASKIBRA SMAN 7 BEKASI tahun ajaran 2012-2013.

By: Risal Sulle




Rabu, 19 November 2014

Perbedaan Pendapat Tentang Basmalah


Sebelum kita membahas tentang  basmalah, alangkah baiknya kita mengetahui tentang Agama yang kita anut (Islam). Islam (bahasa Arab Al-Islam) yang artinya adalah berserah diri kepada Tuhan, yaitu Allah. Sesuai dengan fitrah manusia, baik dalam hal Aqidah, Syari’at, Ibadah, Muamalah dan lainnya. Allah Azza Wa Jalla menyuruh manusia untuk menghadap dan masuk ke Agama yang fitrah. Allah Azza Wa Jalla berfirman “maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada Agama (Islam), (sesuai) fitrah Allah yang Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada penciptaan Allah. (itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.

Kemudian Rasululullah SAW bersabda:” tidaklah seorang bayi dilahirkan kecuali dalam keadaan fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya yahudi , Nasrani atau majusi”.

Thoyyib, itulah sekilas tentang Islam, kalau anda belum puas tanya sendiri sama Ustadz-ustadz nah…

Ba’dahu, Disini saya akan membahas tentang BASMALAH. Dalam islam, lahirlah sebuah madzhab yang dijadikan sebagai ijtihad dalam Agama Islam ketika hukum-hukum tidak ditemukan dalam Al-Qur’an dan Hadits serta ijtihad Sahabat Nabi. Madzhab-madzhab ini terdiri dari 4 madzhab yaitu madzhab hanafi (Abu Hanifa), Madzhab Maliki (Imam Malik Bin Anas), Madzhab Syafi’i (Imam Muhammad Bin Idris As-Syafi’i) dan Madzhab Hambali (Ahmad Bin Hambal). Nah…yang menjadi pertanyaan adalah kapankah madzhab itu lahir? Madzhab itu lahir dimasa tabi’in.

Thoyyib, kembali lagi ke masalah BASMALAH. Dari ke empat madzhab diatas, terjadi perbedaan pendapat dalam masalah membaca basmalah (dibaca pelan (tidak dikeraskan) atau dikeraskan dan juga apakah basmalah itu bagian dari surah Al-Fatihah dan surah yang lain?).  berikut jawabannya.

  1..   Maliki (Madzhab) / Hanafi
Berpendapat bahwa “basmalah bukan termasuk Al-Fatihah, kecuali bagian dari surah An-Naml”. Dalilnya adalah “saya shalat bersama Rasul, Umar dan Utsman, maka aku tidak mendengar seorang pun dari mereka yang membaca basamalah”. (HR. Muslim dan Ahmad).

   2.   Abdul Mubarak, ia berkata:
sesunggguhnya basmalah itu adalah termasuk ayat dalam setiap surah dalam Al-Qur’an”.
Dalilnya adalah “Anas berkata: “ketika Rasulullah ada di tengah-tengah kita, Rasulullah menutup mata, mengangkat kepala dan tersenyum, maka kami bertanya: “wahai Rasulullah apa yang menjadikan kau tersenyum?” Rasulullah menjawab :” telah turun surah kepadaku (Al-Kautsar) Rasulullah membaca dengan basamalah”.

   3.     Syafi’I dan Hambali, berpendapat:
basmalah itu ayat dari surah Al-Fatihah, wajib membacanya dalam shlalat”. Kecuali madzhab Hambali berpendapat “Basmalah itu dibaca pelan dan tidak keras”.
Kalau Imam Syafi’I berpendapat “Basmalah dibaca pelan dalam shalat duhur dan Ashar, dan dibaca keras dalam shalat Maghrib, Isya dan Subuh”.

Dalilnya adalah “apabila kamu membaca Surah Al-Fatihah, maka bacalah basmalah. Karena sesungguhnya Al-Fatihah adalah Ummul Qur’an, 7 ayat yang berulan-ulang”. (ini adalah dalil yang digunakan oleh  Hambali).
Kemudian dalil yang digunakan oleh Syafi’I adalah : “Dari Ibnu Abbas RA. Ia berkata : Rasulullah membaca basmalah dengan keras”

Syafi’I dan Hambali pendapatnya sama bahwa basmalah itu adalah ayat dari surah Al-Fatihah. Namun,  Syafi’I dan  Hambali berbeda pendapat dalam masalah  membacanya. Pelan (tidak keras) atau dikerasakan. Nah…itu sudah ada dalilnya masing-masing.

Jadi bagaimanami, mengertiji toh  semoga bermanfaat ya.
Maaf jika ada kesalahan dalam penulisan hadits atau dalil-dalilnya yang lain. Sebagai seorang penulis sederhana,  dari kampungji kodong (Balleangin) ingin berbagi ilmu. Tentunya butuh masukan dan kritikan dari pembaca dan pengunjung blog ini.

Ku tunggu nah… J

Senin, 17 November 2014

Day Of Fun and Exhausting


Hari ahad kemarin adalah hari yang saya anggap Day of Fun and Exhausting (hari yang menyenangkan dan melelahkan) yang mengingatkanku dengan kampung halaman di Balleangin. Tak pernah saya tau sebelumnya dengan rencana Ustadz Alwi (ketua Rumah Qur’an Mulia Jatisari). Sebuah rencana yang tidak pernah didiskusikan oleh para pengurus Rumah Qur’an dan Guru-guru Rumah Qur’an. Tapi semuanya berjalan dengan lancer. Nah.. how the story? Okey,the following story.

Seperti biasa, setiap malam Ahad santri Rumah Qur’an pasti pada demo kepada para Ustdaz-Ustadz Rumah Qur’an untuk mengadakan Mabit (malam Bina Iman dan Taqwa). tapi bukan demo seperti Mahasiswa di gedung DPR ya. Ini namanya demo Islami. Hehe… ok next, ustadz Firman duduk disebelah kiri saya ketika  santri menyetorkan hafalan  masing-masing. “mala ini ada pengumuman penting buat kalian semua” ujar ustadz Firman. para santri seketika itu menghentikan bacaan Al-Qur’annya dan menatap muka Ustadz Firman dengan serius. “Pengumuman apa Kak?” Tanya salah satu santri Rumah Qur’an. “malam ini tidak ada Mabit” kata Ustadz Firman. “yahhhh….kok ngga ada mabit”. Keluh para santri dengan suara yang kompak. Ustadz Firman pun melanjutkan pengumuman malam itu “tapi, besok ada jalan-jalan pagi yang dijamin membuat kalian senang”. Wah….santri sangat senang mendengar pengumuman itu. Dan salah satu santri bertanya “kak, jalan-jalan kemana?”. “itu rahasia kakak”. Jawab Ustadz Firman. “yah…kok gitu”. Keluh para santri yang kedua kalinya. Dan akhirnya Fikri angkat bicara “kak, saya tidak bisa ikut, karena besok saya ada tasmi’ juz 29”. “yaudah gak apa-apa, tapi semuanya diharapkan untuk mengkuti jalan pagi besok, saya jamin ini menyenangkan”. Kata Ustadz Firman. setelah santri menyetorkan hafalannya ke saya, mereka pun bergegas pulang ke rumah masing-masing. Dan malam itu santri menginap di Rumah Qur’an meskipun tidak ada mabit, dan mereka tidur di lantai dua yang didampingi oleh saya sendiri.

Jam terus berputar malam itu, hingga jam dinding menunjukkan pukul 03.30 pagi, dering HP saya terdengar berdering nyaring di dekat kepala saya. Santri saya bangunkan untuk melaksanakan shalat Tahajjud di Masjid Al-Ihsan. Dan menunggu waktu shalat subuh. Setelah shalat subuh, santri saya kumpulkan di teras masjid untuk muroja’ah hafalan juz 30. Namun, 90% dari mereka matanya udah setengah watt semua. Why? Ca’du’duki kasi’na. akhirnya sebelum muroja’ah saya minta mereka duduk sambil membelakangi dan memijit punggung temannya supaya mereka tidak ngantuk. Ya ini pengalaman waktu masih di MJH.

Ketika matahari bersinar cerah, para santri berkumpul di depan rumah Ustadz Alwi untuk mengikuti jalan pagi dan berfoto bareng untuk dijadikan sebagai dokumentasi Rumah Qur’an Jatisari. Dengan semangat 45, para santri pun berjalan menulusuri hutan yang dipimpin oleh saya sendiri, Ustadz Alwi dan Ustadz Firman. ya… itulah jalan-jalan yang dirahasiakan semalam. Setelah beberapa ratus meter menulusuri hutan, hati saya bertanya-tanya “sepertinya hutan ini pernah saya kunjungi, tapi kapan ya?”. Saya terus berjalan dengan penuh tanda tanya.  saya memperhatikan hutan ini dan menatap ke arah sana dan sini. Seketika itu ku temukan sebuah jembatan menyeramkan  yang terbuat dari bambu. Hati saya pun bertanya “sepertinya saya pernah lewat di jembatan ini?” dan saya terus berjalan dengan penuh tanda tanya lagi. Karena penasaran, saya mencoba mengingat kembali akan hutan dan jembatan ini. tapi masih belum ingat juga. Saya terus berjalan, tiba-tiba saya berhenti sejenak ketika melewati sebuah kampung yang sangat amat tepencil (di tengah-tengah hutan). dan akhirnya ku temukan sebuah jawaban. “Ooo….iya ternyata saya pernah menulusuri hutan ini 3 tahun yang lalu bersama MJH Boys dan Mami Dibha”. Ya…ya..hmmmm…kembali teringat masa laluku bersama MJH Boys kodong L. Dengan penuh semangat saya terus berjalan bersama santri. Dan ku temukan sebuah gundukan tanah seperti gunung merapi. Terlihat sangat jauh berbeda 3 tahun yang lalu ketika saya mengunjungi tempat ini bersama MJH Boys. Mengapa demikian? Dimana letak perbedaannya? Dulu, hutan ini datar, tidak ada gundukan tanah seperti yang saya temukan sekarang. Semuanya terlihat rumput-rumput hijau, itu dulu. Lah…sekarang bukan lagi rumput hijau yang terlihat tapi tanah merah yang luas. Santri menyempatkan diri untuk bermain prosotan di gundukan tanah itu seperti gunung merapi. lama kelamaan, mereka terlihat ceria dan sangat gembira. Akhirnya saya putuskan untuk ikut main prosotan juga bersama mereka.  Hehe….


Setelah puas bermain prosotan, Ustadz Alwi memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke sebuah pulau. “ha…pulau? Pulau apaan?”. Hati saya kembali bertanya-tanya. Karena penasaran, saya mengikuti perjalanan di tengah hutan itu. Namun, 1 jam lebih mencari-cari dimana letak pulau itu, tapi tidak ditemukan juga. sampai-sampai masuk ke dalam sebuah perkampungan lagi yang tidak pernah saya temukan. Ku perhatikan sekeliling kampung itu, terlihat anak-anak kecil bermain bola di depan rumah mereka dan jalanan yang rusak parah. Hmmm… sama persis di kampung saya. Setelah beberapa menit memperhatikan kampung itu, perut saya berteriak minta makan. Ihhh…kodong laparka. Saya berjalan lemas saat itu. Dan untungnya juga Ustadz Alwi bisa menebak kalau saya lagi lapar. “Ustadz Risal lapar tuh kayaknya”. Kata Ustadz Alwi. “iya Ustadz udah lapar bangat nih”. Jawab saya dengan suara yang lemas. Akhirnya, Ustadz Alwi mencari sebuah warung di kampun itu. Setelah beberapa lama, terlihat di depan mata saya sekumpulan orang dan sepeda gunung di depan sebuah warung. “Ustadz, itu warungnya Ustadz”. Teriak saya kepada Ustadz Alwi. Karena kelaparan, saya berjalan dengan cepat menuju warung itu. Setelah beberapa meter lagi saya tiba di warung, terdengar sebuah suara yang sering terdengar di telinga saya waktu di kampung “tuk…tuk…tuk…”. Hmm… ternyata suara pohon bambu yang sedang ditebang oleh seorang lelaki tua bertopi warna ungu. Sejenak ku perhatikan lelaki itu. Ia seperti Ayahku, otot-otot tangannya, kumisnya, tinggginya, hitamnya dan pekerjaannya sama persis dengan Ayahku. Tiba-tiba punggungku ditepuk oleh salah satu santri “kak,kok menghayal?”. kaget, iya tu sudah pasti. Setelah ku perhatikan lelaki itu, saya menuju ke warung dan mesan es teh manis. Tapi dikasinya teh hangat karena es teh manisnya sudah direbut duluan oleh santri. Hmm..kesalnya dende. Tapi gak apa-apalah tidak terhitung 10 detik teh hangat itu juga habis ternyata. Saking hausnya diriku kodong. Dan langsung memesan nasi + ayam goreng. “maaf mas, nasi dan ayam gorengnya udah abis”. Kata mbak yang bekerja di warung itu. Adedeh….”terus adanya apa aja mbak?” tanya saya. “adanya mie goreng doang mas sama mie rebus”. Jawab mbak. “yaudah deh mi rebus aja”. Kata saya. Seketika itu mie rebusnya saya langsung santap aja, tidak peduli lagi mau panas kek, pedas kek intinya saya kenyang. Astagfirullahal ‘adzim. Nah… setelah makan saya bergegas pulang dengan Santri karena sudah mengantuk. Sesampainya di rumah, langsung tepar deh saya di depan TV dan ngorok…hmmm…Day Of Fun and Exhausting (hari yang menyenangkan dan melelahkan).



Sabtu, 15 November 2014

Cinta Sejati Untuk Istri ke Empatku


Para pengunjung blog saya yang setia, J sebelumnya saya pernah nge post sebuah cerita yang berjudul “jangan kau fitnah aku menghamilimu”. Kata orang sih ceritanya mesum dan menyedihkan. Tapi bagi saya gak bermasalah akan hal itu. Mau  mesum kek, mau lucu kek, mau menyedihkan kek sampai-sampai menjatuhkan banyak air mata dan butuh handuk good morning untuk memerasnya. Nah…kali ini saya akan berbagi kisah dari Desa yang sama yaitu Desa Somba Palioi. Seperti apa kisahnya??? Mau tau aja atau mau tau bangat?? Atau dua-duanya?? Ok…berikut kisahnya.



Dumma’ adalah seorang lelaki gagah perkasa,ototnya gede dan sangat kuat. Ia adalah adik kedua Ayahku. Dan saya biasa menyapanya Om Dumma’. Om Dumma’ ini adalah salah satu sosok lelaki yang ditakuti oleh Masyarakat di kampung. Karena setiap ada masalah yang ia hadapi,pasti menyelesaikannya dengan cara berantem pake golok. Bener-bener nih orang!! Ini mah bukan menyedihkan ya tapi mesum kuadrat. Eh…bukan mesum kuadrat deh tapi mesum kubik . Nah…Om Dumma’ ini menikah dengan seorang wanita dari tetangga Desa sendiri. Istrinya gak cantik sih, tapi orangnya baik, lemah lembut, baik hati dan tidak sombong deh pokoknya.  Istri Om Dumma’ biasa disapa Tante Mira. Om Dumma’ dan Tante Mira mempunyai  anak sebanyak 7 orang. Setelah beberapa tahun Om Dumma’ dan Tante Mira merawat ke 7 orang anaknya, dan membina keluarganya dengan penuh kasih sayang. Namun akhirnya kebahagiaan mereka terputus dengan sebuah perceraian dengan alasan yang tidak saya ketahui.  Setelah mereka bercerai, ke 7 orang anak-anak mereka hidup dengan  Ibunya sendiri, dan tidak ada satu pun yang memilih untuk hidup dengan Ayahnya. Namun, meski ke 7 anak ini hidup tanpa dinafkahi oleh sang Ayah, mereka tetap bahagia karena mereka hidup dalam dunia kasih sayang seorang Ibu.

Beberapa tahun kemudian, Om Dumma’ menikah lagi denga seorang Wanita dari Tiro. Om Dumma’ menjual kebun warisan dari Sang Ayah. Karena butuh dana untuk menikahi Tante Abo. Setelah beberapa bulan mereka  sah menjadi suami istri, Om Dumma’ dan Tante Abo memutuskan untuk pergi ke Malaysia untuk mencari nafkah. Dan akhirnya suami istri ini pergi ke Malaysia bersama Om Maring dan Om Tahi. Nah… selama Om Dumma’ dan Tante Abo di Malaysia, saya kurang tau tuh bagaimana kehidupan mereka disana. Yang saya  tau adalah mereka baik-baik aja disana. Dan pulang setelah beberapa tahun kemudian dan dikaruniai 3 orang anak. Jadi, berapami kira-kira anaknya Om Dumma’ ke’nang. Eh…sepuluhmi toh. Iye gitte sepuluhmi. Allele….kencang todo di. Nah… setelah Om Dumma’ dan Tante Abo pulang ke kampung, mereka membangun sebuah rumah yang sangat amat sederhana. Yaitu berupa rumah panggung kecil, tidak ada kamarnya akhirnya mereka tidur di depan dapur. Setelah beberapa bulan mereka hidup dengan rumah panggung yang amat sederhana itu, Tante Abo tiba-tiba sakit. Matanya merah, kulitnya menjad dingin dan tidak mampu lagi untuk mengeluarkan kata-kata indah buat suami dan anak-ananya. Entahlah penyakit apa yang dideritanya. Yah..namanya juga kampung kodong, jauh dan sangat susah untuk dibawah ke dokter. Jadi, kalau ada yang sakit, dibiarkan begitu saja. Setelah seminggu Tante Abo sakit, ajalnyanya pun datag menjemputnya. Om Dumma’ saat itu terlihat saaaangat amat sedih, matanya merah dan terlihat Kristal bening di matanya mulai tumpah membasahi ke dua pipinya. Ke 3 anaknya pun menangis histeris, “aaaaaaaaaa…….oooo…..ammaaaaaa….angngura nu pilari I ya..oooo…karaaaeeeeng…. ammakku kodoooong…”. Kata itulah yang berulang kali keluar dari mulut ke 3 anak Tante Ambo disertai dengan kesedihan yang saaaangaaaat mendalam. Mau jugaka ku rasa menangis loh… dan akhirnya ke 3 anak ini menjadi piatu dan hidup bersama sang Ayah.


Setahun setelah Tante Abo meninggal, Om Dumma’ menikah lagi dengan seorang wanita cantik dan sangat mahir membaca Al-Qur’an. Siapakah dia? Do you know or no? ok…dia adalah guru ngaji saya. Wihhhh hebat bener ya. Om Dumma’ menjual lagi kebunnya untuk menikahi Guru ngaji saya yang biasa disapa Puang Sia. Semenjak Om Dumma’ menikahi Puang Sia, ia terlihat semakin bahagia terus memuji istrinya yang cantik itu. Dan ke 3 anak Om Dumma’ hidup bersama dengan Puang Sia dan menjadilah mereka anak tiri. Namun, kebahagiaan Om Dumma’ menjadi penderitaan ke 3 anaknya. Mengapa demikian? Ke 3 anak ini diperlakukan oleh Ibu tirinya (Puang Sia) seperti pembantu. Tidak boleh makan sebelum mereka  kerja, mencangkul di kebun, mencari kayu bakar dari hutan, mengambil air disumur yang jauhnya 2 km dari rumah. Belum lagi disuruh menyapu di rumah plus mengepel dan menyapu halaman rumah sampai bersih. Setelah pekerjaan selesai, barulah ke 3 anak ini makan. Tapi, makannya sediktji kodong. Dikasinya satu sendok nasi doang dan 5 ekor ikan teri. Hampir setiap hari ke 3 anak ini makan seperti itu menunya. Iiii….kodong. Nah… setahun setelah Puang Sia menjadi istri bagi Om Dumma’ ia melahirkan seorang anak laki-laki dan diberi nama Fikri Haikal. Anak ini saaaangat dimanjakan oleh Puang Sia. Minta dibelikan apa aja pasti dipenuhi. Dan ke 3 anak Om Dumma’ dilantarkan begitu saja tanpa perhatian penuh dari Om Dumma’. Akhirnya ke 3 anak ini hidup terpisah dan tidak hidup bersama lagi. Anak  pertama ke Malaysia, anak kedua dirawat oleh neneknya di Kajang dan anak terakhir dirawat oleh seorang wanita tua yang tidak kenalnya. Setelah umur Fikri menginjak diusia 4 tahun, sebuah takdir Allah datang secara tiba-tiba. Fikri terbakar oleh api dan dilarikan ke rumah sakit Umum Kabupaten Bulukumba. Lima bulan lamanya Fikri dalam keadaan koma dirumah sakit. Membuat Puang Sia bersedih teramat amat sangat. Sampai-sampai matanya membengkak menangisi anaknya yang koma selama 5 bulan di rumah sakit.  Namun, hal yang aneh terjadi pada Om Dumma’. Sudah tau bahwa anaknya lagi koma dan istrinya saaaangat sedih. Eh….malah Om Dumma’ ini selingkuh dengan wanita lain alias perawan tua diatas penderitaan anaknya. Na’udzu bllahi min dzalika. Lanjut cerita, setelah Fikri koma selama 5 bulan, ajalnya pun datang menjemputnya dimalam hari yang diiringi dengan derasnya hujan. Setelah Fikri meninggal dan Om Dumma’  hidup berdua dengan Puang Sia lagi, Om Dumma’ mulai bosan dan bertingkah aneh kepada Puang Sia dikarenakan Om Dumma’ sudah punya wanita simpanan lagi.

 Dan akhirnya Om Dumma’ pergi meninggalkan Puang Sia dan menikahi wanita selingkuhannya itu dan ia menjual kebun satu-satunya. Semenjak Om Dumma’ punya istri yang baru alias istri ke empat, ia tidak pernah lagi menemui Puang Sia. Dan Om Dumma’ ini saaangat bahagia dengan istri ke empatnya. Ia menganggap bahwa istri ke empatnya adalah istri yang menyimpan sebuah cinta sejati. Bagaimana tidak Om Dumma’ sangat dimanjakan oleh Istri ke empatnya ini. dipijitin, dielus-elus pokoknya bermacam-macam deh. Namun, setelah berapa bulan Om Dumma’ hidup bahagia dengan Istri ke empatnya, ia terkena penyakit yang membuatnya tidak bisa bangun dari tempat tidur, kencing dan beol di tempat tidur. Tapi, sang Istri ke empat tetap merawatnya dengan penuh kasih sayang. tawwa..namanya juga cinta sejati. Dan istri ke empat ini melahirkan. Tapi sayang sejuta sayang anaknya tidak selamat alias meninggal dunia dan tidak sempat menikmati panahnya hidup di dunia. Dan Om Dumma’ sampai saat ini masih terbaring sakit dan bertambah parah, ada sebuah benjolan-benjolan di pinggangnya mengeluarkan darah bercampur nanah. Na’udzu billahi min ndzalika. Mungkin ini adalah sebuah hukuman di dunia baginya karena telah melantarkan anak-anaknya dan tidak bertanggung jawab atas istri-sitri sebelumnya. Wallahu wa’lam. Semoga kita semua nantinya menjadi seorang suami yang bertanggung jawab bagi istri-istri serta anak-anak kita nanti (bagi yang laki-laki). Aminnn…. 

Rabu, 12 November 2014

Jangan Kau Fitnah Aku Menghamilimu


Disebuah Desa pelosok di Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan, Desa yang terkenal dengan sebutan Desa Somba Palioi. Kok Somba Palioi? Iya,, di Desa tersebut terdapat sungai besar namanya sungai Palioi. Terus kata somba itu dari mana? Somba itu artinya menyembah. Zaman dahulu di Desa Somba Palioi, ketika ada Masyarakat yang sakit parah, mereka mengambil air di sungai Palioi untuk dijadikan sebagai obat dicampur dengan tanah disekitar sungai tersebut. Dan masyarakat percaya karena banyak yang terbukti, banyak orang yang sembuh dengan   air dari sungai Palioi itu. Sehingga diberilah nama Desa Somba Palioi. Tapi, saat ini adat itu sudah hilang karena  berkembanganya agama Isam di Desa tersebut dan sangat banyak Jam’ah Tabligh di Desa tersebut.

Nah… yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana kehidupan Masyarakat di Desa tersebut untuk saat ini hkhususnya dikalangan remaja? Saya katakan kasihan kuadrat deh bagi para remaja di Desa tersebut. Why? Karena 95% para remaja Desa Somba Palioi menikah diusia yang sangat-sangat muda. Ada yang masih duduk dibangku kelas 2 SMP, kelas 3 SMP. Dan bahkan ada yang menikah loh masih duduk di kelas 5 SD. Apa lagi kalau anak SMA,  Hmmm..habismi sedikit sekalimi kodong yang masih bujangan sampai saat ini. bahkan ada yang sudah menjanda 2 kali loh. Duhhh..parah..siapakah yang menjanda 2 kali itu? Umurnya berapa tahun? Namanya siapa?  Okey…saya jawab ya. Dia adalah sepupu saya sendiri umurnya 21 tahun. Namanya hmm..kita sebut aja Betty ya (nama samaran). Preeetttt,,,,, mengagetkan sekali tak? Pake bangat mengagetkannnya. Bagaimana kisahnya?



Awalnya si Betty ini suka sama sepupunya sendiri. Ia sering menulis surat cinta dan manaruhnya di ranjang sepupunya tersebut. Kata-kata yang paaaling sering ia tulis adalah “Buat kakak Olleng yang tersayang”. Cieeee….haha..tau ngga siapa kak Olleng itu? Kak Olleng adalah kakak sulung saya (kakak kandung). Setelah Kak Olleng pulang dari Malaysia selama 12 tahun dan tidak pernah ada kabar dan hanya membawa uang Rp. 3.000, si Betty jatuh cinta padanya. Saking cintanya kepada Kak Olleng, Betty selalu mencari perhatian. Dandangannya wihhh luar biasa. Beda 180 derajat dari biasanya. Ia menggunakan bedak diamond supaya wajahnya kelihatan cerah dan bersinar seperti mutiara. Setiap kak Olleng duduk disebuah kursi, Betty selalu saja duduk dipangkuan Kak Olleng membuat orang-orang terheran-heran melihatnya. Atau ngga Betty mengelus-ngelus tangan Kak Olleng sambil bercerita panjang lebar ngga jelas. Tapi kak Olleng ini membiarkan Betty bertingkah aneh seperti itu kepadanya. Meski ia tau bahwa Betty jatuh cinta kepadanya. Beberapa minggu kemudian, dengan tingkah Betty yang selalu duduk di pangkuan Kak Olleng, ia mulai berani tidur di kamar Kak Olleng. Si Betty masuk ke kamar Kak Olleng hampir setiap malam. Bahkan ia pernah tidur didekat Kak Olleng tanpa Kak Olleng sadari. Tapi tidak tejadi apa-apa loh, soalnya kakak saya tuh tau diri juga kali. Si Bettynya doang nih yang cakkidi-kidi sekali adedeh…calleda sekali kasi’na. akhirnya 1 bulan kemudian setelah Betty tidur di dekat Kak Olleng, ia bercerita kepada Ibunya dan Om Tahi bahwa ia hamil karena Kak Olleng. Oh…my god betapa jahatnya si Betty cakkidi-kidi. Ia bercerita panjang lebar dengan kejadian yang pernah ia alami bersama kak Olleng di kamar. Tapi semua itu hanyalah omongan kosong, Betty beralasan hamil karena ia ingin Kak Olleng menjadi bagian dalam hidupnya. Pada hal saat itu umur Betty masih 17 tahun, saya masih duduk di kelas 2 SMP saat itu. Setelah Ibu Betty mengetahui kejadian itu, ia mulai menyebarka luaskan fitnah ini di kampungku. Memang Ibunya Betty sudah lama ingin menghancurkan keluargaku karena iri dengan penghasilan cengkeh yang didapat oleh Ayahku yang lebih besar dari Ibu Betty. Om Tahi pun demikian sehati dengan Ibunya Betty punya niat jahat. Licik sekaaaliiiii…. Setelah fitnah itu tersebar luas di kampung, Ibu Betty dan Om Tahi datang ke rumahku meminta Kak Olleng untuk bertanggung jawab atas kejadian ini (menikahi Betty). Kak Olleng saat itu maaaraaah besar, mukanya merah, urat-urat dipergelangan tangannya mulai terlihat seperti akar-akar pohon, ia berdiri sambil berteriak “woyyy Betty tailaso,, angngura nu pakunjoa, nu tudua ampakatianangko!!”. Ibuku saat itu hanya terdiam membisu dan menjatuhkan butiran-butiran air matanya. Ia bingung, mengapa keluarganya sendiri memfitnahnya seperti ini. Ayahku pun demikian ia terdiam membisu tanpa ada sepatah kata yang mampu ia keluarkan dari mulutnya. Cuma ada kak Nurmi yang berani ngomong saat itu. Pokoknya kak Nurmi ini mencaci maki si Betty saking kesalnya dan saking bencinya karena sepupunya sendiri memfitnah Kak Olleng menghamilinya.

Kak Olleng tidak mau menikahi si Betty karena ia tau bahwa semua ini hanyalah fitnah. Akhirnya kedua orang tuaku dituntut untuk membayar 7 juta “dipassala 7 juta (bahasa kampung)”. Ibuku menjatuhkan butiran-butiran air matanya karena ia bingung  bagaimana caranya ia bisa mendapatkan uang sebesar itu. Pada hal mata pencahariannya setiap hari adalah membuat gula merah yang terbuat dari air pohon aren. Akhirnya dengan suara yang bergetar, Ayahku angkat bicara “baiklah kalau memang Olleng tidak mau menikahi Betty dan saya harus membayar 7 juta, kebun cengkeh saya gadaikan 7 juta”. Ibu Betty dan Om Tahi tersenyum bahagia dengan keputusan Ayahku. Karena satu-satunya mata pencaharian terbesarnya dari cengkeh ia gadaikan selama 2 tahun. Akhirnya orang Ibu Betty dan Om Tahi setuju.  Akhirnya digadaikanlah kebun cengkeh Ayahku saat itu sebesar 7 juta dan tetap semangat menjalani hidup dan membiayai sekolahku di Pesantern saat itu. Saat itu, saya tidak pernah berhenti berdo’a supaya kedua orang tua saya diberi kesabaran dalam menghadapi cobaan ini.


Dua bulan setelah kejadian itu, Betty dilamar oleh seorang laki-laki di Desa Somba Palioi. Tapi hubungan suami istri ini tidak berlangsung lama, hanya bertahan dua bulan. Karena sang suami jijik dengan Betty. Kenapa jijik? Duh maaf ya ngga bisa saya ceritakan karena tidak pantas bela. Akhirnya Betty menjanda diusia 17 tahun. Dua bulan setelah sang suami pergi meninggalkan Betty, ia kembali lagi ke Betty dan menikah lagi  dengan Betty. Namun sayang, kedua kalinya ini tidak berlangsung lama juga. Mereka berdua hanya bertahan 2 minggu. dan  akhirnya si Betty menjanda lagi kodong. Bertahun-tahun Betty menjanda dua kali. Karena Betty mungkin bosan dengan hidup menjanda, ia kawin lari dengan seorang duda dengan 7 orang anak. Walah....Betty niat aja  ya kawin lari dengan lelaki duda yang punya 7 orang anak. Dan saat ini Betty dan suami beserta ke 7 anaknya ada di Malaysia dan tidak pernah ada kabar sampai saat ini. sementara Kak Olleng sudah menikah dengan seorang perempuan dari Je’na Ponto dan dikaruniai seorang anak. Dan kedua orang tuaku saat ini Alhamdulillah tidak pernah lagi terkena fitnah. Semoga Allah selalu melindungi mereka. Aminnnn…..

Senin, 10 November 2014

Bukan Wanita Biasa


Siapakah yang tidak mengenal sosok wanita hebat, pekerja keras, penyayang dan cerdas yang bernama lengkap Farahdibha Tenrilemba yang biasa disapa Mami Dibha oleh puluhan anak remajanya dan anak kandungnya.  Ketinggalan zaman deh kalau tidak mengenal wanita yang satu ini yang mempunyai puluhan anak  remaja laki-laki yang merantau di Ibu Kota  Jakarta.


Saya pribadi mengenal Mami Dibha 3 tahun yang lalu di gedung Grahapena di Kota Makassar ketika pelepasan penerima beasiswa pendidikan bagi anak-anak berprestasi di Sulawesi Selatan. Awal saya melihat Mami Dibha, saya terkagum-kagum karena baru kali ini saya melihat seorang  perempuan yang luar biasa hebat bagi saya. Kenapa? Selama 10 tahun lebih saya tinggal di kampung, belum pernah saya melihat wanita rapih seperti Mami Dibha. Kelihatan deh pokoknya bahwa Mami Dibha itu adalah seorang wanita yang hebat dan pekerja keras. Ngomongnya lembut, sopan, kata-katanya tersusun rapih, pokoknya gimana gitu susah ya sampaikan melalui kata-kata.
Okey,,, singkat cerita, selama 3 tahun saya tinggal di Yayasan Muslim Jabal Haq yang dipimpin oleh Mami Dibha, banyak hal yang saya dapatkan dari beliau. Yang paling the first adalah masalah kedisplinan diri. Kemudian yang kedua adalah keberanian. Berani mengambil keputusan, ikut berorganisasi di sekolah, mengikutkan diri setiap ada peluang, baik itu lomba ekskul, olimpiade, dan beasiswa untuk kuliah. Beda rasanya ketika saya masih di kampung sebelum mengenal Mami Dibha. Waktu tidak disiplin, penakut dan paling parah adalah tidak punya mimpi atau tujuan hidup. Aduh…kasian deh. L Tapi bersyukur bangat karena Allah mepertemukan saya dengan Mami Dibha sehingga saya bisa bermimpi setinggi langit yang disertai dengan kerja keras. 
Bagi saya pribadi, saya terheran-heran dengan kesibukan Mami Dibha. Beliau  hanya punya waktu 24 jam, tapi beliau ini bisa menyelesaikan semua urusan-urusannya dengan baik.  Memimpin yayasan MJH, usaha es pisang ijo raja, AIMI, kuliah, belum lagi kalau ada panggilan ke luar Negeri berpresentasi tentang AIMI di Amerika, India, Taiwan, Korea Selatan, Brunei,China, Chiangmai dan masih banyak lagi deh pokoknya. Duh… hebat bener ya. Kapan ya saya bisa keliling dunia juga seperti Mami Dibha? Bermanfaat bangat deh bagi orang lain.
Sebenarnya masih banyak sekali pengalaman bersama Mami Dibha selama 3 tahun, tapi karena saking hebatnya sehingga saya belum bisa menyusun kata-kata  tentang beliau ini. Hanya ada beberapa bait puisi nih buat Mami Dibha. Semoga bermanfaat ya.

“Masih teringat dalam benakku akan segala hal yang pernah engkau berikan kepadaku
Bimbinganmu selama ini tak pernah membuatmu lelah
Kau kerahkan semuanya demi anak asuhmu dalam perantauan
Karena dengan motivasimulah,
Anak-anak pelosok Sulawesi Selatan masih tetap bertahan hingga saat ini
Dalam perantauan di Negeri orang
Meski cobaan menerpa datang setiap waktu  tiada hentinya
Bagaikan terpaan gelombang air laut
Anak-anakmu kini terjung dalam dunia perkuliahan dan pekerjaan
Membutuhkan do’a restumu selalu
Untuk mencapai mimpi-mimpi mereka
Engkau  bagaikan ibu kandung bagi mereka juga sebagai sahabat setia bagi mereka
Segala pengorbanmu akan tergantikan ketika anak-anakmu berhasil meraih mimpi-mimpi mereka.
Air matamu bagaikan mutiara yang bersinar, menerangi mimpi disaat gelap
Engkau bukan wanita biasa bagi kami,
Engkau adalah wanita hebat dan pekerja keras
Salam hangat dari anak-anakmu yang kini sedang berjuang
Semoga Allah selalu melindungi dan meridhoimu
Good lauck for Mami Dibha J

Cuma iniji kodong yang bisa ku tulis untuk Mami Dibha. Sehatki terus nah Mam, ki do’akan semua anak-anakta semua semoga berhasil semuaji kodong. Minta maafka juga kodong kalau selama ini banyak sekali kesalahan ku.

Salam hangat dari kami semua alumni MJH Boys for Mami Dibha.