Disebuah Desa pelosok di
Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan, Desa yang terkenal dengan sebutan Desa
Somba Palioi. Kok Somba Palioi? Iya,, di Desa tersebut terdapat sungai besar
namanya sungai Palioi. Terus kata somba itu dari mana? Somba itu artinya
menyembah. Zaman dahulu di Desa Somba Palioi, ketika ada Masyarakat yang sakit
parah, mereka mengambil air di sungai Palioi untuk dijadikan sebagai obat
dicampur dengan tanah disekitar sungai tersebut. Dan masyarakat percaya karena
banyak yang terbukti, banyak orang yang sembuh dengan air dari sungai Palioi itu. Sehingga diberilah
nama Desa Somba Palioi. Tapi, saat ini adat itu sudah hilang karena berkembanganya agama Isam di Desa tersebut
dan sangat banyak Jam’ah Tabligh di Desa tersebut.
Nah… yang menjadi pertanyaan
adalah bagaimana kehidupan Masyarakat di Desa tersebut untuk saat ini
hkhususnya dikalangan remaja? Saya katakan kasihan kuadrat deh bagi para
remaja di Desa tersebut. Why? Karena 95% para remaja Desa Somba Palioi menikah
diusia yang sangat-sangat muda. Ada yang masih duduk dibangku kelas 2 SMP,
kelas 3 SMP. Dan bahkan ada yang menikah loh masih
duduk di kelas 5 SD. Apa lagi kalau anak SMA, Hmmm..habismi sedikit sekalimi kodong yang
masih bujangan sampai saat ini. bahkan ada yang sudah menjanda 2 kali loh. Duhhh..parah..siapakah
yang menjanda 2 kali itu? Umurnya berapa tahun? Namanya siapa? Okey…saya jawab ya. Dia adalah sepupu saya
sendiri umurnya 21 tahun. Namanya hmm..kita sebut aja Betty ya (nama samaran). Preeetttt,,,,,
mengagetkan sekali tak? Pake bangat mengagetkannnya. Bagaimana kisahnya?
Awalnya si Betty ini suka sama
sepupunya sendiri. Ia sering menulis surat cinta dan manaruhnya di ranjang
sepupunya tersebut. Kata-kata yang paaaling sering ia tulis adalah “Buat kakak
Olleng yang tersayang”. Cieeee….haha..tau ngga siapa kak Olleng itu? Kak Olleng
adalah kakak sulung saya (kakak kandung). Setelah Kak Olleng pulang dari
Malaysia selama 12 tahun dan tidak pernah ada kabar dan hanya membawa uang Rp.
3.000, si Betty jatuh cinta padanya. Saking cintanya kepada Kak Olleng, Betty
selalu mencari perhatian. Dandangannya wihhh luar biasa. Beda 180 derajat dari
biasanya. Ia menggunakan bedak diamond supaya wajahnya kelihatan cerah dan
bersinar seperti mutiara. Setiap kak Olleng duduk disebuah kursi, Betty selalu
saja duduk dipangkuan Kak Olleng membuat orang-orang terheran-heran melihatnya.
Atau ngga Betty mengelus-ngelus tangan Kak Olleng sambil bercerita panjang
lebar ngga jelas. Tapi kak Olleng ini membiarkan Betty bertingkah aneh seperti
itu kepadanya. Meski ia tau bahwa Betty jatuh cinta kepadanya. Beberapa minggu
kemudian, dengan tingkah Betty yang selalu duduk di pangkuan Kak Olleng, ia
mulai berani tidur di kamar Kak Olleng. Si Betty masuk ke kamar Kak Olleng hampir
setiap malam. Bahkan ia pernah tidur didekat Kak Olleng tanpa Kak Olleng
sadari. Tapi tidak tejadi apa-apa loh, soalnya kakak saya tuh tau diri juga
kali. Si Bettynya doang nih yang cakkidi-kidi sekali adedeh…calleda sekali kasi’na.
akhirnya 1 bulan kemudian setelah Betty tidur di dekat Kak Olleng, ia bercerita
kepada Ibunya dan Om Tahi bahwa ia hamil karena Kak Olleng. Oh…my god betapa jahatnya si Betty cakkidi-kidi. Ia bercerita panjang lebar dengan kejadian yang
pernah ia alami bersama kak Olleng di kamar. Tapi semua itu hanyalah omongan
kosong, Betty beralasan hamil karena ia ingin Kak Olleng menjadi bagian dalam
hidupnya. Pada hal saat itu umur Betty masih 17 tahun, saya masih duduk di
kelas 2 SMP saat itu. Setelah Ibu Betty mengetahui kejadian itu, ia mulai
menyebarka luaskan fitnah ini di kampungku. Memang Ibunya Betty sudah lama
ingin menghancurkan keluargaku karena iri dengan penghasilan cengkeh yang
didapat oleh Ayahku yang lebih besar dari Ibu Betty. Om Tahi pun demikian
sehati dengan Ibunya Betty punya niat jahat. Licik sekaaaliiiii…. Setelah fitnah
itu tersebar luas di kampung, Ibu Betty dan Om Tahi datang ke rumahku meminta
Kak Olleng untuk bertanggung jawab atas kejadian ini (menikahi Betty). Kak Olleng
saat itu maaaraaah besar, mukanya merah, urat-urat dipergelangan tangannya
mulai terlihat seperti akar-akar pohon, ia berdiri sambil berteriak “woyyy
Betty tailaso,, angngura nu pakunjoa, nu tudua ampakatianangko!!”. Ibuku saat
itu hanya terdiam membisu dan menjatuhkan butiran-butiran air matanya. Ia bingung,
mengapa keluarganya sendiri memfitnahnya seperti ini. Ayahku pun demikian ia
terdiam membisu tanpa ada sepatah kata yang mampu ia keluarkan dari mulutnya. Cuma
ada kak Nurmi yang berani ngomong saat itu. Pokoknya kak Nurmi ini mencaci maki
si Betty saking kesalnya dan saking bencinya karena sepupunya sendiri memfitnah
Kak Olleng menghamilinya.
Kak Olleng tidak mau menikahi si
Betty karena ia tau bahwa semua ini hanyalah fitnah. Akhirnya kedua orang tuaku
dituntut untuk membayar 7 juta “dipassala 7 juta (bahasa kampung)”. Ibuku menjatuhkan
butiran-butiran air matanya karena ia bingung
bagaimana caranya ia bisa mendapatkan uang sebesar itu. Pada hal mata
pencahariannya setiap hari adalah membuat gula merah yang terbuat dari air
pohon aren. Akhirnya dengan suara yang bergetar, Ayahku angkat bicara “baiklah
kalau memang Olleng tidak mau menikahi Betty dan saya harus membayar 7 juta,
kebun cengkeh saya gadaikan 7 juta”. Ibu Betty dan Om Tahi tersenyum bahagia
dengan keputusan Ayahku. Karena satu-satunya mata pencaharian terbesarnya dari
cengkeh ia gadaikan selama 2 tahun. Akhirnya orang Ibu Betty dan Om Tahi
setuju. Akhirnya digadaikanlah kebun
cengkeh Ayahku saat itu sebesar 7 juta dan tetap semangat menjalani hidup dan
membiayai sekolahku di Pesantern saat itu. Saat itu, saya tidak pernah berhenti
berdo’a supaya kedua orang tua saya diberi kesabaran dalam menghadapi cobaan
ini.
Dua bulan setelah kejadian itu,
Betty dilamar oleh seorang laki-laki di Desa Somba Palioi. Tapi hubungan suami
istri ini tidak berlangsung lama, hanya bertahan dua bulan. Karena sang suami jijik
dengan Betty. Kenapa jijik? Duh maaf ya ngga bisa saya ceritakan karena tidak
pantas bela. Akhirnya Betty menjanda diusia 17 tahun. Dua bulan setelah sang
suami pergi meninggalkan Betty, ia kembali lagi ke Betty dan menikah lagi dengan Betty. Namun sayang, kedua kalinya ini
tidak berlangsung lama juga. Mereka berdua hanya bertahan 2 minggu. dan akhirnya si Betty menjanda lagi kodong. Bertahun-tahun
Betty menjanda dua kali. Karena Betty mungkin bosan dengan hidup menjanda, ia
kawin lari dengan seorang duda dengan 7 orang anak. Walah....Betty niat
aja ya kawin lari dengan lelaki duda
yang punya 7 orang anak. Dan saat ini Betty dan suami beserta ke 7 anaknya ada
di Malaysia dan tidak pernah ada kabar sampai saat ini. sementara Kak Olleng
sudah menikah dengan seorang perempuan dari Je’na Ponto dan dikaruniai seorang
anak. Dan kedua orang tuaku saat ini Alhamdulillah tidak pernah lagi terkena
fitnah. Semoga Allah selalu melindungi mereka. Aminnnn…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar