Masa SMA adalah masa yang sangat
indah sangat banyak kenangan yang tidak bisa terlupakan begitu saja. Baik itu
kenangan canda tawa bersama teman se kelas, teman ekskul, OSIS, guru, dan teman
nogkrong sekali pun.. semua itu rasanya telah tersimpan dalam memori hidup yang
tidak akan terkena virus apa lagi sampai terhapus. Masa SMA juga adalah langkah
awal, ibaratnya ketika kita masuk ke dalam rumah maka kita terlebih dahulu
membuka pintu gerbang. SMA adalah ibaratnya pintu gerbang. Setelah SMA ngapain?
Kuliah atau kerja?. Dua-duanya bagus. Tapi yang lebih afdhol adalah kuliah.
Kenapa? karena kuliah adalah salah satu wadah supaya ke depannya nanti bisa
mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Begitu bukan?. tapi sebenarnya kuliah
tujuan utamanya adalah menuntut Ilmu bukan cari kerja yang bagus. Saya ulangi
lagi pertanyaannya, begitu bukan?
Next, siswa SMA sekarang yang
mereka kejar-kejar adalah PTN (Perguruan Tinggi Negeri). Kenapa? Kebanyakan
memilih alasan karena TIDAK MAU GENGSI. Yang kedua adalah biaya kuliah lebih murah (berdasarkan
pendapatan orang tua), yang ke tiga setelah lulus nanti bisa mendapatkan
pekerjaan yang lebih TOP dari orang lain, dan bisa menghasilkan uang yang lebih
dari orang lain. Itulah 3 alasan utama bagi siswa SMA sekarang mengejar PTN.
Beberapa hari yang lalu, saya
sempat membaca sebuah status di facebook dari kakak kelas saya (Kak Nadya)
alumni SMAN 7 Kota Bekasi 2013 dan saat ini beliau kuliah di sebuah PTN,
Universitas Jenderal Sudirman (UNSOED) jurusan Kesehatan Masyarakat. Sebenarnya
PTN yang saat ini Kak Nadya Kuliah adalah PTN idaman Ibunya, bukan PTN
idamannya. Tapi Kak Nadya tetap bertahan kuliah di PTN tersebut sampai saat ini. Dan berikut ini adalah status yang kak Nadya post di Facebook dengan gaya
bahasa ciri khasnya sendiri “pertama kali sedih rasanya gak diterima
di PTN idaman, malah nyasar ke PTN yang diinginkan Ibu. Tapi lama-lama sampai
saat ini saya berfikir, kayaknya gak ngaruh banget ke kehidupan saya wtf PTN
is. Yang terpenting gimana saya bisa enjoy dan bermanfaat buat kehidupan orang
lain. Toh di PTN saya sekarang yang saya anggap biasa aja buktinya saya belum
jadi apa-apa, belum berkontribusi banyak terhadap kampus apa lagi jadi mapres.
Suka lucu dulu punya ambisi berlebih ngejar PTN, pada hal kalo disyukuri
enak-enak aja tuh, enteng-enteng aja dijalani. PTN bagus belum tentu
sukses/kerja bagus, teman Ayah saya ada kok lulusn 3 PTN favorit di Indonesia,
tapi gak diterima kerja dimana-mana. Karena perusahaan takut mau kasih gaji
berapa orang tersebut. Keep fighting!”. dan kemudian status tersebut dikomentari oleh
salah satu Alumni SMAN 7 Kota Bekasi pula 2012. Berikut komentarnya “Hahaha…
jadi inget yah waktu SMA, ngebet bangat masuk ITB tapi ternyata sekarang di
UNPAD. Tapi seharusnya semakin waktu berjalan kita semakin sadar yang namanya
esensi kuliah, soalnya ketika kita udah masuk masa-masa kuliah, nilai
perjuangan kita buat sukses itu akan bernilai sama dengan mahasiswa lain yang
sekampus atau dari PT lain (swasta). Seharusnya ini juga harus ditanamkan ke
anak-anak SMA. Karena sampai sekarang esensi kuliah masih sama yang namanya
rasa gengsi. Walhasil, bisa kita lihat, masih ada loh mahasiswa yang udah mau
tingkat lanjut yang sampai sekarang belum bisa bersyukur gara-gara masuk ke PTN
yang bukan idamannya. Seolah-olah “sukses itu adalah masuk PTN A, gagal itu
adalah masuk PTN B, apalagi swasta”.
Terkadang ada benarnya juga “lo punya apa sampai PTN itu mutlak terima lo?”.
Pertanyaan ini bukan pertanyaan pesimis, ini sebagai pengingat, ketia kita udah
mulai masuk masa kuliah di PTN atau PTS. Yang namanya gengsi itu udah gak ada
nilainya sama sekali. Toh sampai sekarang pun gua kagum sama temen gua yang
bisa berkontribusi lebih buat memajukan kampusnya. Walaupun dia anak PTS”
Komentar status Kak Nadya bukan
hanya itu saja. Banyak yang lain ada puluhan. Yang intinya adalah sukses itu
gak harus masuk PTN, dan jangan gengsi jika harus PTS.
Dari sini saya bisa menyimpulkan bahwa:
1. Buang jauh-jauh yang
namanya GENGSI kalau mau kuliah. Jangan gengsi tidak masuk PTN A, tapi malah nyasar ke PTN B. apalagi masuk swasta. Jangan
GENGSI!!!
2. Sukses tidak harus masuk
PTN, tapi bagaiamana kita enjoy dalam menjalani kuliah baik PTN atau pun PTS.
Kalau kita kembali ke Agama, Rasulullah SAW bersabda “sebaik-baik diantara
kalian adalah yang bermanfaat bagi orang lain”. Sukses bukam berarti punya
rumah mewah, mobil mewah, punya perusahaan dimana-mana dan lain-lain
3. Bagi yang lulusan SMA 2015
yang tentunya mengejar PTN dan mempersiapkan segalanya, tetap berusaha dapetin
PTN idaman dengan niat utama ingin menuntut ilmu. Kalau gagal jangan gengsi
kuliah di swasta. Saya ulangi lagi,
sukses tidak harus masuk PTN, tapi bagaimana kita enjoy dalam kuliah, berkontribusi
di kampus, berbuat yang lebih banyak buat orang lain dan lain-lain. Banyak
orang yang sukses lulusan SD, SMP dan SMA. Karena ada usaha dan keinginan.
Rezeky kita
Allah yang ngatur. Yang penting ada usaha, do’a dan tawakkal. Masuk swasta bisa
sukses kok. Tapi lebih afdhol kalau masuk PTN, rajin, berkontribusi ke kampus, aktif
berorganisasi, terus lulus dengan hasil yang memuaskan, dapat kerjaan yang
bagus dan sesuai keinginan, soleh/solehah lagi, kan Subhanallah..:-). Intinya
enjoy dan jalani dengan sungguh-sungguh di bangku kuliah. Satu lagi “selalu
bersyukur apa yang diberikan Allah, yakinlah bahwa apa pun yang terjadi (masuk
PTN atau gagal) Allah masih punya rencana yang lebih baik untuk kita. Allah
tidak buta, mengetahui segala sesuatu dalam diri manusia, jadi jangan ragu.
Intinya terus usaha, do’a dan tawakkal.
Semoge bermanfaat J.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar