Jumat, 24 Oktober 2014

Bocah Itu Ujian Tahfidz

Tidididididing……. Terdengar bunyi bel sekolah yang menandakan pelajaran di kelas akan segera dimulai. Dengan berpakaian baju muslim berwarna cokelat lengan pendek, menambah semangat saya untuk menguji anak-anak dalam bidang tahfidz Qs. An-Naba. Kok ujian tahfidznya Cuma An-Naba? Iya, karena yang anak-anak hafal baru surah An-Naba itupun belum ada yang tuntas. Yang paling banyak adalah ayat 30. Maklumlah ya… mereka masih anak-anak TK belum sehebat Musa pemenang hafidz Indonesia 2014 yang disiarkan langsung oleh stasiun TV RCTI. Meskipun anak-anak yang saya didik baru hafal sampai ayat 30, namun saya tetap bangga dengan hafalan yang mereka punya. Bangga karena usia mereka yang masih dibawah 5 tahun sudah bisa menghafal Al-Qur’an beda jauh dengan saya dulu waktu seumuran mereka. Kerjanya bukan menghafal, tapi minta dibelikan mainan terus sama Ibu dan belum bisa mengucapka lafadz basamalah. Huuffftt kasiannya kodong.

Jam dinding menunjukkan pukul 07.30. anak-anak beraris di halaman sekolah. Ya.. itulah kebiasaan setiap hari sebelum masuk kelas berbaris dihalaman untuk baca iqrar (baca do’a), happy-happy, bertepuk tangan sambil bernyanyi yang dipimpin oleh Ibu Fitri dan Ibu Windy. Kadang juga saya yang mimpin mereka. Tapi sekalii-kali doang. Hehe… setelah berbaris dihalaman, anak-anak masuk kelas satu per satu. Tapi ada syarat memasuki kelas. Apakah itu? Mau tau aja, atau mau tau bangat? Hehe…alay. Syaratnya adalah mereka harus bisa menjawab pertanyaan yang saya berikan buat mereka. Yah…pertanyaannya berupa kosakata bahasa Arab. Mulai dari anggota badan, angka 1 sampai 10  dan benda-benda dalam kelas. Alhamdulillah setiap anak yang saya Tanya mereka bisa menjawab. Syukurlah…

Selang waktu kemudian, anak-anak duduk rapih dikelas TK A untuk mengikuti tes hafalan surah An-Naba. Tapi, sbelum tes dimulai, saya memimpin meraka terlebih dahulu muroja’ah Surah An-Naba sekitar 20 menit. Wah…suara mereka lantang, terdengar di masjid Al-Abraar  membuat kepala Sekolah dan pendiri sekolah bangga dengan mereka. Muroja’ah hafalan dimulai dengan suasana yang membuat ruangan bergetar lantaran suara ana-anak yang lantang. Nah… setelah muroja’ah hafalan, mereka tidak saya tes langsung. Tapi saya ajak mereka bernyanyi alias bergembira ria supaya mereka tidak kaku saat tes dimulai. Yah..lagunya saya ajarkan dalam berbahasa Arab, namanya juga Guru bahasa Arab, ya..pantaslah kalau saya ajarkan mereka bernyanyi pake bahasa Arab. Wah…mereka kelihatannya tampak senang dengan nyanyian. Sehingga diantara mereka terlihat kecapean di kedua mata telanjang saya. Akhirnya mereka saya persilahkan duduk yang rapih sesuai dengan kelas masing-masing. Play group bergabung dengan anak-anak play group, TK A bergabung dengan TK A, Begtu pun dengan TK B. nah… tibalah waktu saatnya tes hafalan dimulai. Tapi seperti apa ya tesnya? Apakah mereka saya suruh nyambung ayat? Oww..tidak, tidak seperti saya waku tes hafalan ditanya-tanya bertele-tele. Mereka hanya saya minta berdiri di depa teman-teman mereka membaca surah An-Naba sehafalnya aja. Iya.. yang pertama maju adalah Arkan murid dari TK B. suaranya wowww lantang dan gede. Anak ini semangat sekali, begitu pun dengan yang lainnya. Dan diakhiri oleh Chika murid dari TK A. tes hafalan ini berlangsung sekitar 1 jam. Ahamdulillah semuanya maju dan membaca surah An-Naba sehafalnya mereka.


Ada kebanggan tersendiri buat saya yang telah mengajarkan mereka menghafal Surah An-Naba meskipun belum ada yang tuntas. Tapi rasanya gimanaaa gitu. Senang deh pokonya. Semoga ilmu ini terus bermanfaat. Amin..






Tidak ada komentar:

Posting Komentar