Tidididididing……. Terdengar bunyi
bel sekolah yang menandakan pelajaran di kelas akan segera dimulai. Dengan
berpakaian baju muslim berwarna cokelat lengan pendek, menambah semangat saya
untuk menguji anak-anak dalam bidang tahfidz Qs. An-Naba. Kok ujian tahfidznya
Cuma An-Naba? Iya, karena yang anak-anak hafal baru surah An-Naba itupun belum
ada yang tuntas. Yang paling banyak adalah ayat 30. Maklumlah ya… mereka masih
anak-anak TK belum sehebat Musa pemenang hafidz Indonesia 2014 yang disiarkan
langsung oleh stasiun TV RCTI. Meskipun anak-anak yang saya didik baru hafal
sampai ayat 30, namun saya tetap bangga dengan hafalan yang mereka punya.
Bangga karena usia mereka yang masih dibawah 5 tahun sudah bisa menghafal
Al-Qur’an beda jauh dengan saya dulu waktu seumuran mereka. Kerjanya bukan
menghafal, tapi minta dibelikan mainan terus sama Ibu dan belum bisa mengucapka
lafadz basamalah. Huuffftt kasiannya kodong.
Jam dinding menunjukkan pukul
07.30. anak-anak beraris di halaman sekolah. Ya.. itulah kebiasaan setiap hari
sebelum masuk kelas berbaris dihalaman untuk baca iqrar (baca do’a),
happy-happy, bertepuk tangan sambil bernyanyi yang dipimpin oleh Ibu Fitri dan
Ibu Windy. Kadang juga saya yang mimpin mereka. Tapi sekalii-kali doang. Hehe…
setelah berbaris dihalaman, anak-anak masuk kelas satu per satu. Tapi ada
syarat memasuki kelas. Apakah itu? Mau tau aja, atau mau tau bangat? Hehe…alay.
Syaratnya adalah mereka harus bisa menjawab pertanyaan yang saya berikan buat
mereka. Yah…pertanyaannya berupa kosakata bahasa Arab. Mulai dari anggota
badan, angka 1 sampai 10 dan benda-benda
dalam kelas. Alhamdulillah setiap anak yang saya Tanya mereka bisa menjawab.
Syukurlah…
Selang waktu kemudian, anak-anak
duduk rapih dikelas TK A untuk mengikuti tes hafalan surah An-Naba. Tapi,
sbelum tes dimulai, saya memimpin meraka terlebih dahulu muroja’ah Surah
An-Naba sekitar 20 menit. Wah…suara mereka lantang, terdengar di masjid
Al-Abraar membuat kepala Sekolah dan
pendiri sekolah bangga dengan mereka. Muroja’ah hafalan dimulai dengan suasana
yang membuat ruangan bergetar lantaran suara ana-anak yang lantang. Nah…
setelah muroja’ah hafalan, mereka tidak saya tes langsung. Tapi saya ajak mereka
bernyanyi alias bergembira ria supaya mereka tidak kaku saat tes dimulai.
Yah..lagunya saya ajarkan dalam berbahasa Arab, namanya juga Guru bahasa Arab,
ya..pantaslah kalau saya ajarkan mereka bernyanyi pake bahasa Arab. Wah…mereka
kelihatannya tampak senang dengan nyanyian. Sehingga diantara mereka terlihat
kecapean di kedua mata telanjang saya. Akhirnya mereka saya persilahkan duduk
yang rapih sesuai dengan kelas masing-masing. Play group bergabung dengan
anak-anak play group, TK A bergabung dengan TK A, Begtu pun dengan TK B. nah…
tibalah waktu saatnya tes hafalan dimulai. Tapi seperti apa ya tesnya? Apakah
mereka saya suruh nyambung ayat? Oww..tidak, tidak seperti saya waku tes
hafalan ditanya-tanya bertele-tele. Mereka hanya saya minta berdiri di depa
teman-teman mereka membaca surah An-Naba sehafalnya aja. Iya.. yang pertama
maju adalah Arkan murid dari TK B. suaranya wowww lantang dan gede. Anak ini
semangat sekali, begitu pun dengan yang lainnya. Dan diakhiri oleh Chika murid
dari TK A. tes hafalan ini berlangsung sekitar 1 jam. Ahamdulillah semuanya
maju dan membaca surah An-Naba sehafalnya mereka.
Ada kebanggan tersendiri buat
saya yang telah mengajarkan mereka menghafal Surah An-Naba meskipun belum ada
yang tuntas. Tapi rasanya gimanaaa gitu. Senang deh pokonya. Semoga ilmu ini
terus bermanfaat. Amin..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar