Sabtu, 07 Maret 2015

Aku Santri Rumah Qur'an


Dua minggu ini, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Yayasan Rumah Qur’an Mulia (RQM) Jatisari menjalankan sebuah program yang tentunya bermanfaat bagi para santri Rumah Qur’an. diantaranya adalah Malam Bina Iman dan Taqwa (MABIT) dan pengumuman juara selama bulan Februari 2015 serta penerimaan hadiah. Saya garis bawahi untuk pengumuman juara. Ada tiga hal penting penilaian bagi santri Rumah Qur’an untuk berhak mendapatkan juara tiap bulannya. Yang pertama adalah kehadiran, yang ke dua adalah akhlaq dan yang ke tiga adalah nmenulis ayat-ayat pilihan dan hadits Nabi. Untuk meraih nilai yang maksimal, santri Rumah Qur’an prestasinya naik turun. Ada yang bulan lalu juara 3, bulan ini turun menjadi juara 5. Ada yang bulan lalu juara 5, bulan ini juara 3. Prestasi mereka memang naik turun. Sebenarnya, ada dua hal penilaian yang  membuat prestasi mereka naik turun yaitu masalah kehadiran dan akhlaq. Tapi, yang paling diprioritaskan adalah AKHLAQ. Karena prinsip yang ditanamkan adalah masalah akhlaq. Percuma menghafala Al-Qur’an kalau akhlaq terhadap orang tua, Guru, teman tidak karuan atau bisa dikatakan buruk. Yang  diharapkan dari para Santri Rumah Qur’an adalah menjadi penghafal Al-Qur’an dan berakhlaq yang mulia kepada semua orang. Sehingga salah satu program yang diadakan oleh Yayasan Rumah Qur’an adalah mengadakan acara MABIT untuk membentuk akhlaq Santri menjadi akhlaq yang mulia. Acara MABIT merupakan salah satu acara yang sangat disenangi oleh santri Rmah Qur’an karena dengan acara itulah kebersamaan mereka terjaga dan berprinsip bahwa “AKU SANTRI RUMAH QUR’AN”. They always spirit Al-Qur’an dan menganggap bahwa Rumah Qur’an adalah rumah mereka untuk menghafal Al-Qur’an, belajar lmu Agama dan MABIT serta acara-acara lainnya yang diprogramkan oleh yayasan Rumah Qur’an. intinya prinsip mereka adalah “AKU SANTRI RUMAH QUR’AN”.



Further then that, minggu lalu diadakanlah acara MABIT yang dipimpin oleh saya sendiri dan dibantu oleh dua orang Ustadz baru dari LIPIA Jakarta. They both are Ustadz Rizky dan Ustadz Imron. MABIT  kali ini adalah MABIT yang sedikit berbeda dari biasanya. Letak perbedaannya dimana? Salah satu yang membuat berbeda adalah kali ini ada siraman Rohani (berbagi ilmu Agama di dunia anak-anak) yang disampaikan oleh Ustadz Rizky dan Ustadz Imron. Khusus untuk Ustadz Rizky, beliau memberikan siraman Rohani kepada Santri tentang bagaimana cara Berakhlaq yang baik. Dan MABIT minggu lalu Ustadz Rizky memaparkan bagaimana cara berakhlaq terhadap orang tua yang dalilnya tentunya diambil dari Al-Qur’an dan Hadits Nabi. Dan Alhamdulillah santri Rumah Qur’an dapat menyimak materi / siraman Rohani dari Ustadz Rizky dengan seksama dan sekali-kali mereka tertawa jika ada kata-kata lucu dari Ustadz. Yeah, so facing children harus disertai dengan hal-hal yang lucu supaya para Santri tidak merasa bosan dan tidak mengantuk ketika mengikuti rangkaian acara MABIT. Dan khusus bagi Ustadz Imron,  beliau menyampaikan materi tentang sirah Nabawiyah. Yaitu perjalanan hidup para Nabi dan Rasul serta kisah perjalanan hidup para Sahabat Nabi. Dari kisah-kisa tersebut para santri biasanya diminta untuk berbicara dan menyampaikan apa hikmah yang bisa diambil dari kisah-kisah para Nabi dan sahabat Nabi. Tells the story of the life of prophet sudah pasti banyak sekali hikmah yang bisa diambil. Kesabaran misalnya kisah dari Nabi Ayyub,  dan masih banyak lagi hikmah yang bisa dipetik. Setelah mengetahui apa hikmah yang bisa diambil, santri diharapkan untuk bisa merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari mereka supaya kepribadian mereka bisa menjadi pribadi yang berakhlaqul karimah.



Further stories, jam dinding menunjukkan pukul 21.45 WIB menandakan bahwa waktu tidur akan tiba. Seperti biasa, waktu tidur santri saa MABIT adalah pukul 22.00 WIB. tersisa waktu 15 menit. Kebetulan, malam itu ada snack dari Ustadz Alwi (ketua UPT RQM Jatisari) ada tahu, martabak, dan kue. Waktu yang tersisa 15 menit digunakan untuk mencicipi snack yang insyaallah berberkah. Amin J. Setelah mencicipi snack, ternyata masih ada sekitar 10 menit. Waktu 10 menit itu digunakan untuk menonton film kartun islami. Malam itu, kegelapan mulai menelan waktu yang terus berputar. Tepat pada pukul 22.00 WIB, santri Rumah Qur’an persiapan tidur di satu tempat yang hanya beralaskan karpet berawarna kuning. Yes, it does not matter, yang penting adalah ada kebersamaan. Dan kebersamaan itu sangatlah indah J.  Pukul 22.15 WIB para santri sudah tertidur pulas. Malam semakin sepi, sunyi, hanya ada suara nyanyian jangkrik yang berdendang di kedua telinga saya. Dan akhirnya membuat saya mengantuk, mata pun tinggal setengah watt. Akhirnya tertdiur pula menyusul santri dan tertidur pulas  juga dibawa jendela.

Malam gelap gulita dan waktu yang terus berputar. Pukul 03.30 pagi bunyi alarm berbunyi yang menandakan bahwa waktunya untuk shalat Tahajjud. Akhirnya saya terbangun begitu pun dengan santri. Tapi tidak semua, ada yang masih larut dalam mimpi-mimpi indah mereka J. Tapi karena waktunya untuk menghadap Allah dimalam hari, saya bangunkan santri satu per satu. Biarkan saja mimpi indah mereka bersambung untuk sementara, demi mendapatkan rahmat dan ketenangan jiwa. Dan yang terpenting adalah meraih cinta Allah yang hakiki. Akhirnya para santri pun terbangun dan langsung mengambil air wudhu dan kemudian shalat tahajjud sendiri-sendiri. Setelah shalat tahajjud, waktu subuh belum masuk, so, sambil menunggu waktu subuh santri saya minta untuk duduk berbentuk lingkaran dan tilawah Al-Qur’an surah Ar-Rahman, An-Naas, Al-Falaq dan Al-Ikhlas. Kemudian dilanjutkan shalat subuh berjama’ah di Masjid Al-Ihsan.

Setelah shalat subuh, dilanjutkan dengan muroja’ah hafalan, dzikir dan ceita Islami of my own J.  Kemudian tibalah acara puncak MABIT kali ini yaitu Futsak bareng di Grand Futsal Jatisari. Yang biasanya jalan kaki menuju Grand Futsal, kali ini naik sepeda dan naik motor. Khawatir santri kurang stamina dan down ketika perjalanan pulang. Selesai futsal, rangkain acara MABIT pun selesai. Dan para santri Rumah Qur’an istirahat sambil main Di Rumah Qur’an. yes, the home Qur’an is where they are also to study and also the resting place for them after The show MABIT J. Itulah acara Rumah Qur’an minggu lalu ie MABIT.





More stories, malam ahad kali ini acaranya bukan MABIT, tapi pengumuman juara dan penerimaan hadiah. Karena MABIT diadakan hanya dua minggu sekali khusus untuk santri Rumah Qur’an Jatisari. Untuk MABIT akbar yang diikuti oleh seluruh santri Rumah Qur’an Jatisari, Jatimakmur dan SD Qur’an jadwalnya 3 bulan sekali. So, acara kali ini adalah pengumuman juara dan penerimaan hadiah. Seperti yang sudah dipaparkan ditulisan bagian atas bahwa ada tiga kriteria penilaian yaitu kehadiran, akhlaq dan menulis ayat dan hadits Nabi. Dan yang berhasil meraih juara  1, 2 dan 3 adalah Andre Satriaji dengan rata-rata nilai 93,3, kemudian ada Fathan dengan rata-rata nilai 88,00, kemudian ada Fikri dengan rata-rata nilai 87,6. Alhamdulillah J. Congratulations for the winner, dan bagi yang belum juara, jangan berkecil hati. Terus berjuang perbaiki akhlaq, rajin ngaji, perbaiki hafalan dan perbaiki cara menulisnya. Jazakallah khair buat seluruh santri Rumah Qur’an dan para Ustadz Rumah Qur’an. salam sukses dunia dan akhirat. Pesan terakhir adalah “MULIAKAN RUMAH KITA DENGAN AL-QUR’AN”. we believe that great, glorious and Insyaallah so prospective hosts of heaven and loved Allah J.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar