Malam Ahad adalah malam yang selalu di tunguu-tunggu oleh
santri Rumah Qur’an Mulia Jatisari. Karena pada malam Ahadlah mereka bisa
menginap di Rumah Qur’an sambil mengadakan Malam Bina Iman dan Taqwa (Mabit). Namun, malam Ahad kali ini terlihat berbeda
dari yang biasanya. Dikarenakan malam Ahad yang dihiasi dengan dinginnya air
hujan. Sudah bisa dipastikan sangat sedikit santri yang datang ke Rumah Qur’an
untuk mengaji atau menyetorkan hafalan serta Talaqi (Perbaikan bacaan) atau
biasa disebut juga Tahsin. dan ternyata benar dugaan saya. Malam Ahad kali ini
yang hadir ada 9 orang, yang biasanya hadir 16-18 orang. I’ts okey,I can
understand those who do not attend. Yang penting mereka izin. Karena yang hadir
kali ini hanya beberapa ekor doang, saya himbau mereka untuk tetap semangat dan
pastinya dari sayalah yang memulai semangat itu. Mulai dari pembukaan (Muroja’ah
bersama) sampai berakhir. Sekitar 1 jam 9 santri menyetorkan hafalannya masing-masing
dengan nilai yang lumayan memuaskanlah ya. Agak lancar J. Usai menyetorkan
hafalan, saya memberikan arahan kepada mereka dan mengoreksi kesalahan yang
mereka lakukan dari awal sampai menyetorkan hafalan. Ya..ada 5 catatan kecil
buat mereka. After that, santri saya minta duduk yang rapih dan saya bagikan
kertas satu per satu. Dikertas itulah saya minta mereka menuangkan komentar
buat saya yang kurang lebih 4 bulan mengajar dan membimbing mereka menghafal
Al-Qur’an. komentar apa saja, baik itu yang pahit ataupun yang manis. Beberapa menit
kemudian setelah kertas-kertas itu ada di tangan santri, ada beberapa santri yang
terlihat bingung dan bimbang komentar apa yang harus mereka tuangkan dalam
kertas tersebut.
Saya kembali mengingat 4 bulan sebelumnya bersama santri di
Rumah Qur’an. saya rasa ada beberapa kesalahan yang pernah saya perbuat ke
mereka, memarahi mereka ketika salah. Yes, that’s what I often do to them. Tapi
2 minggu yang lalu saya berusaha untuk tidak melakukan itu lagi. Karena saya
rasa mereka akan merasa keberatan dan tidak menghasilkan apa-apa jika dibimbing
dengan amarah ketika mereka salah. Tidak kali ini, saya ingin membimbing mereka
dengan kasih sayang selayaknya adik kandung sendirilah ya. Setelah beberapa
menit berlalu, santri mulai mengumpulkan komentar mereka masing-masing. Dan saya
langsung membacakan isi komentar mereka dikertas putih itu. Dan inilah isinya :
- Agung “kak Risal itu suka melotot, jadi tidak enak dipandang dan suka marah-marah. Suka ngelawak tapi gak lucu, orangnya seru. Kalau ketawa suka kelebihan jadi nangis. Tapi orangnya seru sih JL.”
- Muhammad Fikri “iya..begitulah, kadang bercanda. Dan kadang kalau marah seperti singa kelaparan. Gampang ketawa, kalau kak Risal ketawa pasti nangis”
- Naufal Rachmadani “suka bilang jangan ketawa/berisik, pada hal kak Risalnya sendiri yang sering ketawa. Makin banyak tugas dan peraturan yang bikin pulang jadi lama. ARIGATO “
- Rizky Faisal “selama 4 bulan mengajar, bagi saya Kak Risal adalah Guru yang lumayan asyik. Malam ahad jarang main gamesL, metode menghafalnya agak susah, salah sedikit disalahkan. Pada hal Cuma salah satu huruf doang langsung disalahin. Kak Risal, metode menghafalnya dipermudah yaJ. Senang juga karena kak Risal bagi-bagi hadiah perbulan dan jalan-jalan setiap hari Ahad pagi”.
- Arul Wipriyadi “kak Risal itu suka canda, kocak, melotot kalau ada muridnya yang salah, orangnya seru, bingung sekarang tawa mulu ya…seru, galak juga hehehehe…lucu….tawanya banyakin dong Kak hehehe….gokil abis J.
- Andre Setriaji “asik tapi biasanya galak, suka marah-marah, tapi seru kok J. “
- Muhammad Rafly “menurut saya kakak Risal itu serius walaupun suka ada canda tawa, tetapi bila malam Ahad suka tidak mabit lalu suka tidak ada games yang seharusnya games. Tapi saya tetap bangga karena Kak Risal yang sudah membimbing saya mengaji dan memperbaiki akhlaq saya sehingga saya bisa bisa pintar mengaji. Terimakasih Kak Risal karena sudah membimbing saya dengan penuh ikhlas”.
- M. Abid Genenra”kak Risal itu sangat seru ketika ngajar di Rumah Qur’an. orangnya lucu, baik, sering bikin ketawa. Ketika mengajar ngaji sangat sabar dan penyayang. Kadang juga bikin kesel. Kak Risal adalah Guru yang paling seru/enak diajak ngobrol/bercanda. Kadang kalau gak ketemu kak Risal sehari aja udah kangen bangat. Soalnya seru diajak bercanda dan tidak terlalu serius ketika mengajar di Rumah Qur’an. kak Risal adalah Guru yang seru, tidak sering marah-marah. Makasih ya kak Risal telah mengajar saya J”.
Iya.
Itulah 8 komentar yang pahit dan manis dari santri Rumah Qur’an. semoga ke
depannya bisa jadi Guru yang the best deh. AminnJ. Thank you very much for the students home Qur’an.
you are my Students are great.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar