Sabtu, 06 Desember 2014

Komentar Pahit dan Manis Dari Santri


Malam Ahad adalah malam yang selalu di tunguu-tunggu oleh santri Rumah Qur’an Mulia Jatisari. Karena pada malam Ahadlah mereka bisa menginap di Rumah Qur’an sambil mengadakan Malam Bina Iman dan Taqwa (Mabit).  Namun, malam Ahad kali ini terlihat berbeda dari yang biasanya. Dikarenakan malam Ahad yang dihiasi dengan dinginnya air hujan. Sudah bisa dipastikan sangat sedikit santri yang datang ke Rumah Qur’an untuk mengaji atau menyetorkan hafalan serta Talaqi (Perbaikan bacaan) atau biasa disebut juga Tahsin. dan ternyata benar dugaan saya. Malam Ahad kali ini yang hadir ada 9 orang, yang biasanya  hadir 16-18 orang. I’ts okey,I can understand those who do not attend. Yang penting mereka izin. Karena yang hadir kali ini hanya beberapa ekor doang, saya himbau mereka untuk tetap semangat dan pastinya dari sayalah yang memulai semangat itu. Mulai dari pembukaan (Muroja’ah bersama) sampai berakhir. Sekitar 1 jam 9 santri menyetorkan hafalannya masing-masing dengan nilai yang lumayan memuaskanlah ya. Agak lancar J. Usai menyetorkan hafalan, saya memberikan arahan kepada mereka dan mengoreksi kesalahan yang mereka lakukan dari awal sampai menyetorkan hafalan. Ya..ada 5 catatan kecil buat mereka. After that, santri saya minta duduk yang rapih dan saya bagikan kertas satu per satu. Dikertas itulah saya minta mereka menuangkan komentar buat saya yang kurang lebih 4 bulan mengajar dan membimbing mereka menghafal Al-Qur’an. komentar apa saja, baik itu yang pahit ataupun yang manis. Beberapa menit kemudian setelah kertas-kertas itu ada di tangan santri, ada beberapa santri yang terlihat bingung dan bimbang komentar apa yang harus mereka tuangkan dalam kertas tersebut.

Saya kembali mengingat 4 bulan sebelumnya bersama santri di Rumah Qur’an. saya rasa ada beberapa kesalahan yang pernah saya perbuat ke mereka, memarahi mereka ketika salah. Yes, that’s what I often do to them. Tapi 2 minggu yang lalu saya berusaha untuk tidak melakukan itu lagi. Karena saya rasa mereka akan merasa keberatan dan tidak menghasilkan apa-apa jika dibimbing dengan amarah ketika mereka salah. Tidak kali ini, saya ingin membimbing mereka dengan kasih sayang selayaknya adik kandung sendirilah ya. Setelah beberapa menit berlalu, santri mulai mengumpulkan komentar mereka masing-masing. Dan saya langsung membacakan isi komentar mereka dikertas putih itu. Dan inilah isinya :

  1.    Agung “kak Risal itu suka melotot, jadi tidak enak dipandang dan suka marah-marah. Suka ngelawak tapi gak lucu, orangnya seru. Kalau ketawa suka kelebihan jadi nangis. Tapi orangnya seru sih JL.”
  2.     Muhammad Fikri “iya..begitulah, kadang bercanda. Dan kadang kalau marah seperti singa kelaparan. Gampang ketawa, kalau kak Risal ketawa pasti nangis”
  3.     Naufal Rachmadani “suka bilang jangan ketawa/berisik, pada hal kak Risalnya sendiri yang sering ketawa. Makin banyak tugas dan peraturan yang bikin pulang jadi lama. ARIGATO “
  4.      Rizky Faisal “selama 4 bulan mengajar, bagi saya Kak Risal adalah Guru yang lumayan asyik. Malam ahad jarang main gamesL, metode menghafalnya agak susah, salah sedikit disalahkan. Pada hal Cuma salah satu huruf doang langsung disalahin. Kak Risal, metode menghafalnya dipermudah yaJ. Senang juga karena kak Risal bagi-bagi hadiah perbulan dan jalan-jalan setiap hari Ahad pagi”.
  5.     Arul Wipriyadi “kak Risal itu suka canda, kocak, melotot kalau ada muridnya yang salah, orangnya seru, bingung sekarang tawa mulu ya…seru, galak  juga hehehehe…lucu….tawanya banyakin dong Kak hehehe….gokil abis J.
  6.     Andre Setriaji “asik tapi biasanya galak, suka marah-marah, tapi seru kok J. “
  7.       Muhammad Rafly “menurut saya kakak Risal itu serius walaupun suka ada canda tawa, tetapi bila malam Ahad suka tidak mabit lalu suka tidak ada games yang seharusnya games. Tapi saya tetap bangga karena Kak Risal yang sudah membimbing saya mengaji dan memperbaiki akhlaq saya sehingga saya bisa  bisa pintar mengaji. Terimakasih Kak Risal karena sudah membimbing saya dengan penuh ikhlas”.
  8.        M. Abid Genenra”kak Risal itu sangat seru ketika ngajar di Rumah Qur’an. orangnya lucu, baik, sering bikin ketawa. Ketika mengajar ngaji sangat sabar dan penyayang. Kadang juga bikin kesel. Kak Risal adalah Guru yang paling seru/enak diajak ngobrol/bercanda. Kadang kalau gak ketemu kak Risal sehari aja udah kangen bangat. Soalnya seru diajak bercanda dan tidak terlalu serius ketika mengajar di Rumah Qur’an. kak Risal adalah Guru  yang seru, tidak sering marah-marah. Makasih ya kak Risal telah mengajar saya J”.



Iya. Itulah 8 komentar yang pahit dan manis dari santri Rumah Qur’an. semoga ke depannya bisa jadi Guru yang the best deh. AminnJ. Thank you very much for the students home Qur’an. you are my Students are great. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar