Senin, 09 Oktober 2017

Ke Jakarta Mau Ngapain??

Mentang-mentang tinggal di Jakarta.
Sukanya makan di mall, pada hal uangnya saja masih dari orang tua.
Sukanya shoping kemana-mana ketika weekend, pada hal isi ATMnya sudah sekarat.
Sukanya kelihatan keren dan wow, pada hal tinggalnya masih ngekos.
Gak pernah mikirin orang tuanya di kampung, selelah dan secapek apa mereka bekerja hanya untuk anaknya yang katanya kini di Jakarta kuliah. Apa lagi yang orang tuanya seorang petani, ngurus cengkeh yang saat ini bukan buahnya yang dipetik dan dijual. Tapi daunnya yang dipungut dan dijual dengan harga yang sangat rendah.  Yang di otaknya hanya uang yang terus masuk ke ATMnya tiap bulannya. Gak pernah ngerasa dan gak pernah mikirin bahwa namanya selalu ada dalam setiap bait-bait do'a Ibu Bapaknya. Dirinya kini boro-boro do'ain ibu bapaknya, shalatnya aja masih pake nanti aja. Shalat subuhnya aja tunggu matahari terbit.

Pernahkah berpikir walau hanya semenit saja, bagimana cucuran keringat ibu bapak di kampung, memperjuangkan segala-galanya hanya demi kamu. Bahkan sampai ada yang jual tanah demi pendidikan anaknya. Mereka tidak berharap kamu kelak ngasi uang berjuta-juta dan segala kemewahan dunia. Tapi, yang mereka harapkan adalah kelak kamu jadi orang. Berakhlak mulia, santun kepada siapa saja dan menjadi pemimpin yang baik (untuk kaum Adam). Jadi pemimpin yang disegani masyarakat karena kesantunannya dalam memimpin. Bukan menjadi pemimpin yang dibenci masyarakat karena keserakahannya dalam memimpin. Kesemua itu dibangun dari sekarang, detik, menit, jam dan hari ini. Bukan besok, bukan lusa, bukan tahun depan. Tapi SEKARANG!!!. Waktu itu mahal, lebih mahal dari dollar, lebih mahal dari butiran mutiara dan lebih berharga dari intan dan permata. Jikalau saat ini kau gunakan untuk hal-hal yang baik, maka kelak kamu akan jadi orang yang lebih mahal dari intan dan permata.  Namun sebaliknya, jika saat ini kau gunakan untuk hal-hal yang sia-sia, maka kelak kau akan jadi orang yang tak dibutuhkan orang lain, tak ada yang banggakan. Mau seperti itu? Kalau mau jadi seperti itu, mendinh sekarang packing barang dan sana PULANG!! Kasihan waktunya, kasihan ibu bapaknya gak ada yang bantu kerja di kebun.

Coba diam sejenak dan pikirkan baik-baik. Sudah berapa lama di Jakarta dan sudah berapa kali pulang kampung. Pernahkah kau membuat tersenyum ibu bapakmu ketika kamu pulang karena hasil dari pendidikanmu? Pernahkah?!!.
Pernahkah kamu membuat Ibu Bapakmu merasa bangga punya anak sepertimu? Pernahkah?!!.
Atau malah mereka marah-marah karena Shalatmu saja masih memprihatinkan, akhlakmu saja kalah masih kalah dengan anak SD. Jangan, jangan kecewakan mereka. Jangan biarkan mereka meneteskan air mata kecewa karenamu. Tapi buatlah mereka meneteskan air mata bahagia atas keberhasilanmu dan akhlakmu yang begitu mulia.

Jika saat ini kamu merasa kurang memberikan yang terbaik bagi ibu, bapak dan keluarga, coba refresh ulang lagi niatnya. Kamu ke Jakarta mau ngapain??.

Berhasil ataupun tidak, semuanya ada di tanganmu. Mulailah dari sekarang, jangan tunggu nanti, nanti dan nanti. Ingat!! Waktu itu mahal.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar