Sore itu, saya mulai beres-beres
pulang ke rumah setelah mengajarkan Qur’an kepada anak-anak usia TK dan SD.
Begitu pula dengan anak-anak yang super semangat membereskan semua peralatan
belajarnya ketika jam pulang. Pertemuan
hari itu dengan anak-anak diakhiri dengan muroja’ah dan juga membaca doa lalu
kemudian bubar satu per satu dari lingkaran halaqoh Qur’an. Bubar untuk pulang
ke rumah masing-masing. Saya pun terakhir bubar dari lingkaran halaqoh Qur’an
sore itu. Ya…namanya juga pengajar yang pulangnya lebih akhir dibandingkan
anak-anak. Saya pun bergegas pergi dari ruangan yang berdinding bambu itu membawa
tas yang lumayan berat.
Dalam perjalanan pulang ke rumah
sore itu, keadaan jalan tidak begitu mecat. Saya pun berlalu dengan cepat
dengan motor kirana alias si kuda hitam yang selalu setia menemani dan
mengangkut kemana pun saya pergi. Beberapa menit dalam perjalanan itu, saya
berbelok kanan di jalan kodau. Tidak cukup 2 menit di jalan kodau,si kuda hitam
mulai mengeluarkan tanda-tanda aneh. tanda-tanda yang sudah saya hafal dan tau
sekali ada apa dengannya. Yapp tidak lain dan tidak bukan bensinnya habis. Dari
kemarin memang saya sendiri sudah memprediksi bahwa si kuda hitam ini
sepertinya sudah mulai lapar. Dan ternyata disore hari itu benar, ia tak mampu
melanjutkan perjalanan bersama saya. Karena bensinnya habis, tidak ada pilihan
lain. Saya dorong sampai menemukan
bensin alias makanan buat si kuda hitam. Kehabisan bensin di jalan memang sudah
hal yang sangat biasa terjadi bagi saya, diakibatkan motornya sudah lumayan tua
dan beberapa hal yang sudah tidak berfungsi akhirnya saya ketahui banyak atau
sedikitnya bensin yang ada dalam perut si kuda hitam itu. Pede dan tak
menghiraukan kendaraan lain yang ulu lalang di jalan ramai sore itu, saya
mendorong dengan perasaan agak jengkel. Tiba-tiba ada motor berwarna putih plus
dengan pengendaranya yang berjaket hijau dan berhelm hijau pula. Ah… ternyata si mas
gojek. Tanpa salam dan tanpa permisi, si mas gojek bertanya dengan muka yang terlihat
lelah “mas, motornya kenapa?”. Tanya si mas gojek. “kehabisan bensin mas”,
jawabku. “naik aja ke motornya mas, nanti saya bantu”. Tawaran si mas gojek.
Tapi karena saya berfikir penjual bensin tidak terlalu jauh dan tidak mau
merepotkan orang, saya menolak tawaran si mas gojek dan melanjutkan mendorong
si kuda hitam. “mas, naik aja mas, kasian masnya sudah sore begini pula” si mas
gojek kembali menawarkan pertolongannya. Saya sedikit memperhatikan raut wajah
si mas gojek yang sudah terilihat lelah juga terlihat wajah ikhlasnya yang
ingin membantu orang. Iya, membantu saya sore itu. Saya kembali duduk di atas
si kuda hitam. si mas gojek mengendarai motornya sambil melentangkan kakinya
ke arah klapot motor saya, ngeng…
motorku kini kembali melanjutkan perjalanan dengan bantuan dorongan si mas
gojek. Dalam perjalanan itu, saya menoleh kiri dan kanan untuk mencari dimana
penjual bensin. Sekitar 500 meter saya berlalu tertnyata belum ketemu-ketemu
juga penjual bensin eceran di pinggir jalan. Pada hal biasanya, ketika di
perjalanan saya kehabisan bensin, penjual bensin eceran tidak begitu jauh. Hanya beberapa meter saja sudah
ketemu. Tapi kali ini tidak. Sabar hehe…
Si mas gojek terus membantu
mendorong motor saya dihari yang mulai gelap itu. Dalam perjalanan, hati kecil
saya sangat bersyukur karena ada orang yang begitu tulus dan begitu ikhlas
membantu saya. iya sangat bersyukur. Sekitar 1 km dalam perjalanan itu,
akhirnya saya menemukan penjual bensin eceran. “mas, berhenti disini aja, tuh
ada penjual bensin” teriakku ke mas gojek. Si mas gojek pun berhenti.
Setelah berhenti, bukannya ngisi bensin
si mas gojek malah nyuruh saya untuk naik ke motor kembali dan melanjutkan
perjalanan dengan perut kosong si kuda hitam. “loh.. kenapa mas? Ini kan ada
penjual bensin”. Kataku ke mas gojek. “di depan ada pom bensin mas. Tidak jauh
dari sini” kata si mas gojek. “o…iya, ada ya pom bensin dekat sini”. Kataku
dengan sedikit cengingisan. Ngeng… kembali melanjutkan perjalanan.
Tidak lama kemudian, tiba juga
akhirnya di pom bensin. Sebelum belok kanan ke pom bensin, si mas gojek
memintaku untuk mengambil jalan tengah persiapan belok kanan pom bensin. Saya
pun mengikuti perintah si mas gojek. Tepat depan pom bensin (di jalan), ketika
saya mau belok kanan, si kuda hitam belum berhenti dengan sempurna saya sudah
keburu menurunkan kedua kaki dan menyenggol tas yang saya taro bagian depan
sedangkan si mas gojek sudah belok kanan ke arah pom bensin. Brukkkk….ah… tas
saya jatuh. Si kuda hitam pun saya rem mendadak dalam keadaan yang sudah panik.
Saya ambil tas yang terjatuh di jalan dengan tangan kiri karena tangan kanan
menahan si kuda hitam agar tidak ikutan jatuh. Setelah tas itu berhasil saya
ambil, saya pun membelokkan si kuda hitam ke pom bensin dengan tergesah-gesah
karena kendaraan di jalan sudah mulai macet berlawanan arah. Karena sikap
terburu-buru dan tergesah-gesah, akhirnya bruuukkkkk…. Si kuda hitam jatuh ke
kanan saya pun juga ikutan jatuh. Setelah saya berusaha bangun, terlihat
seorang lelaki tua turun dari motornya dan membantu membangunkan si kuda hitam
yang terjatuh “mas, hati-hati ya” kata lelaki si tua itu. “iya pak, terima kasih banyak”.
Kataku. Sejumlah kendaraan yang sudah memadati jalan membunyikan klaksonnya.
Begitu pula dengan mobil avanza yang tepat berada di depan saya ketika jatuh.
Saya membelokkan motor ke kanan arah pom bensin dan mencari-cari si mas gojek
yang tadi membantu mendorong motor saya yang kehabisan bensin. Mataku melirik
dan menoleh ke sana kemari tapi tak kunjung menemukan si mas gojek. Ah… pada
hal saya belum sempat berterima kasih banyak kepadanya karena keikhlasannya
yang begitu tulus membantu saya. karena mas gojeknya menghilang saya langsung
mengisi bensin dan melanjutkan perjalanan ke rumah tanpa menyampaikan terima
kasih banyak ke mas gojek. sekitar 5 menit di perjalanan, tiba-tiba ibu jari
saya terasa perih dan tangan kiri juga perih begitu pula dengan betis bagian
kanan. Tapi, yah… ini hanya perih biasa saja. Maklum tadi abis dubrak
bareng motor di tengah jalan. Terus
melanjutkan perjalanan dengan hati-hati dan akhirnya Alhamdulillah tiba di
rumah dengan selamat. Lalu kemudian persiapan shalat maghrib dan ngajar kembali
anak-anak di rumah.
Besok-besok perhatikan motornya jangan kehabisan bensin lagi di jalan hehe…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar