Minggu, 05 Maret 2017

Kita dan Mereka adalah sama


Ketika seorang ibu melahirkan anak, tentu mereka ingin anaknya kelak menjadi anak yang berguna bagi bangsa, agama dan juga negara. Dan seorang ibu punya tanggung jawab untuk mendidik dan memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya agar mereka tumbuh dengan baik. Akan tetapi, tidak semua anak yang dilahirkan oleh seorang ibu adalah anak yang normal. iya, tidak semuanya. Tidak sedikit di luar sana seorang ibu yang melahirkan anaknya berbeda dengan anak-anak yang lain. Katakan saja mereka para ibu-ibu itu melahirkan anak berkebutuhan khusus (ABK) atau biasa juga disebut autis. ABK /autisme merupakan suatu gangguan adanya kerusakan pada simpul syaraf, dan hal ini dapat mengganggu perkembangan anak. Namun, apakah  ABK itu juga berbeda dengan kasih sayang yang diberikan oleh sang Ayah dan Bundanya? Apakah ABK itu tidak perlu dibekali pendidikan dan sebagainya? Jawabannya adalah tidak ! Mereka juga punya hak besar untuk mendapatkan kasih sayang dan cinta dari orang tuanya serta orang-orang yang ada di sekelilingnya. Meskipun ia memang berbeda dengan anak-anak yang lain, tapi haknya tetap diberikan sebagai seorang anak. Cinta, kasih sayang, pendidikan, dan banyak hal lain yang menjadi haknya untuk mereka terima. Dengan diberikan hak-hak mereka, akan membuat mereka senang.

Orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khsusus, banyak yang bisa dan harus  dilakukan. Penanganan untuk ABK sebuah tim baik secara medis ataupun psikologis dan kerja sama dengan orang tua. Secara medis ada dokter anak dan dan rehabilitasi medis, kemudian psikolog sebagai pendamping dalam memotivasi terapi baik orang tua maupun anak. Terapi terhadap ABK tidak akan berhasil tanpa kerja sama yang baik dari orang tua, karena terapi tidak hanya dilakukan di tempat terapi saja namun ketika ada di rumah, orang tua juga harus melakukan proses terapi kepada anak. Dan perlu orang tua pahami bahwa ABK bukanlah sebuah bencana dan bukan aib dalam keluarga. Mereka tetaplah seorang anak yang memerlukan hangatnya kasih sayang dari orang tuanya.
Sebagian orang berpikiran bahwa ABK itu tidak ada yang bisa dibanggakan dari mereka dan akhirnya mereka mengucilkan dan membully ABK. Pada hal, mereka  juga punya kelebihan yang tidak dimiliki oleh anak-anak yang lain. Sebenarnya, ABK memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi dan mereka mampu menyelesaikan materi pembelajaran yang sulit. Contohnya matematika. Matematika selalu menjadi pelajaran tersulit dibandingkan dengan pelajaran-pelajaran yang lain yang tidak disukai anak-anak. Namun, ABK mampu dalam bidang tersebut. Seperti Ismail murid kelas 5 SD Qur’an Jatimakmur. Ia adalah seorang anak yang berkebutuhan khusus yang mampu mengerjakan soal matematika dengan cepat dan benar. Pada hal teman-temannya yang lain yang tidak berkebutuhan khusus (normal) tidak mampu mengerjakan soal matematika seperti Ismail.

Dari contoh anak yang berkebutuhan khusus di atas, kita dapat melihat bahwa mereka juga mempunyai kelebihan. Mereka juga berhak untuk dihargai dan mendorong serta mendukung mereka dalam mengembangkan kemampuan yang mereka miliki. Dan ketika kita ikut andil dalam membantu mereka untuk mengembangkan kemampuannya, itu adalah kebahagiaan yang sangat luar biasa bagi dirinya dan juga keluarganya. Mungkin sebagian dari kita belum mengetahui bahwa sesungguhnya ABK yang mampu membaca diusia 8 tahun, adalah sebuah keberhasilan dan kesenangan bagi para orang tua mereka. Bagaimana tidak, mereka adalah anak-anak yang jelas berbeda dengan anak-anak lainnya, tapi mampu membaca seperti anak umum lainnya.

Kita ketahui bersama bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Perlu bantuan, perlu sahabat dan perlu dukungan dari orang-orang di sekitarnya untuk terus menumbuhkan semangatnya dalam meraih apa yang mereka impikan. Kita hidup berbeda-beda, akan tetapi dengan perbedaan itulah yang membuat hidup lebih bermakna, saling memahami antara satu dengan yang lainnya. Jika kita adalah orang-orang yang tidak berkebutuhan khusus (normal), bantu saudara-saudara kita, adik-adik kita di luar sana yang berkebutuhan khusus, bantu mereka untuk bisa meraih mimpi-mimpinya, bantu mereka untuk bisa berkarya dan bantu mereka untuk bisa membahagiakan keluarganya terutama orang tua dan untuk orang banyak. Mengucilkan dan membully mereka adalah sesuatu yang salah dan membuat mereka makin tidak berani, tidak percaya diri dan akhirnya mereka merasa tak mampu berkarya. Kita dan mereka adalah sama, sama dihadapan Allah, tidak ada yang membedakan kecuali taqwa dan tingkat keimanan kita kepada-Nya.


Jadikan hidup ini indah seperti pelangi, meskipun warnanya berbeda-beda tapi terlihat indah di langit biru. Itulah kebersamaan, itulah ukhuwah yang patut kita contoh. Satu hal catatan penting bagi orang tua yang mempunyai anak yang tidak berkebutuhan khusus (normal), ajari mereka bagaimana menghormati orang lain, ajari mereka memahami setiap perbedaan antara satu dengan yang lainnya agar anak tersebut tidak membully anak-anak yang berkebutuhan khusus. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar