Minggu, 12 Maret 2017

Untukmu yang memendam rasa

 "Bukan curhat,,, hanya merangkai kata saja menjadi sebuah kalimat hehe.."

Hari hari yang telah berlalu bersama angin yang membawa pesan yang tak tersampaikan, hari yang telah berlalu yang akhirnya menjadi sebuah sejarah kehidupan yang mungkin tidaklah direkam oleh para sejarawan, akan tetapi terekam oleh jiwa dan hati yang berlalu bersamanya. Hari hari yang berlalu bersama rintihan hujan yang menyisakan butiran-butiran embun yang menari di atas daun hijau nan segar. Hari yang telah pergi bersama masa lalu yang kini hanya tinggal menjadi sebuah kenangan. Dan hari yang telah pergi yang kini menyisakan rindu yang begitu dalam.  Iya, begitulah putaran kehidupan di atas bumi ini. Waktu yang terus berjalan tak akan menunggu anda untuk siap mengikuti setiap putaran kehidupan. Ia bukanlah sebuah angkutan umum yang bisa menunggu untuk berlalu bersamanya.

Perjalanan yang tak pernah berhenti yang membawa manusia mengarungi samudera kehidupan. Perjalanan yang mengenalkan manusia tentang sebuah rasa yang bergejolak. Rasa yang tak mampu tersampaikan, rasa yang hanya bersarang dalam hati, rasa yang begitu sulit untuk diungkapkan kepada seseorang yang telah membuat rasa itu tumbuh tak terawat. Ya... Itulah rasa yang terpendam. Rasa yang kini menjadi tamu tak diundang oleh para remaja. Ia memang tidak terlihat oleh kasat mata tapi ia terlihat oleh mata hati. Ia memang tak sekuat senjata tapi ia mampu membuat seseorang lemah. Iya lemah, lemah tak berdaya. Ia juga mampu mengalihkan kedua bola mata untuk mencuri pandangan ke arah siapa yang telah membuatnya tumbuh dan bersarang. Ia begitu sulit untuk dihentikan bereaksi. Tapi sulit bukan berarti tak mampu untuk dipatahkan. Hey... Kau yang kini sedang merasakannya, jangan larut bersamanya, jangan biarkan ia menenggelamkanmu dalam lautan hati yang tak bertepi.

"UNGKAPKAN, JANGAN DIPENDAM"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar